Latar belakang: Masa remaja merupakan salah satu fase perkembangan manusia yang cepat dan ditandai dengan pertumbuhan fisik, sosial dan kognitif yang cepat, terutama self esteem yang terlibat dalam proses ini. Self-esteem memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan, kesehatan dan sosial remaja dan dewasa. Terdapat koneksi yang jelas antara harga diri yang rendah dengan perasaan negatif salah satunya yaitu fear of missing out (FoMO). Tingkat self esteem yang rendah cenderung mengakibatkan tingkat FoMO yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara self esteem dan FoMO pada mahasiswa preklinik fakultas kedokteran universitas Katolik Atma Jaya angkatan 2019.
Metode: penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang bersifat survey analitik pada 96 responden yang merupakan mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya angkatan 2019. Pengambilan data menggunakan kuesioner Rosenberg self esteem scale dan kuesioner fear of missing out scale. Analisa data menggunakan uji Spearman
Hasil: Mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya angkatan 2019 memiliki tingkat self esteem rendah 28.1%, self esteem sedang 66.7%, self esteem tinggi 5.2%. Tingkat FoMO rendah 21.9%, FoMO sedang 56.3 dan FoMO tinggi 21.9%. Hasil uji SPSS menunjukan terdapat hubungan bermakna antara self esteem dan FoMO dengan p < 0.003
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara self esteem dan FoMO pada mahasiswa preklinik fakultas kedokteran universitas Katolik Atma Jaya angkatan 2019. |