Anda belum login :: 27 Nov 2024 15:42 WIB
Detail
BukuHUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN GANGGUAN DEPRESI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN FKIK UNIKA ATMA JAYA ANGKATAN 2019-2021 SELAMA MASA TRANSISI PANDEMI COVID-19
Bibliografi
Author: Randa, Putri Gracia Mutiara ; Lilis (Advisor); Agus, Dharmady (Advisor); Prastowo, Nawanto Agung (Examiner)
Topik: tingkat aktivitas fisik; gangguan depresi; mahasiswa kedokteran; pandemi COVID-19
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Sarjana Kedokteran - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2022    
Jenis: Theses - Karya Tulis Ilmiah Kedokteran (KTI-FK) - Registration of Karya Tulis Ilmiah Kedokteran
Fulltext:
Abstract
Pendahuluan: Pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam upaya mengurangi penularan virus corona selama pandemi COVID-19 sehingga menyebabkan penurunan tingkat aktivitas fisik masyarakat Indonesia. Pandemi COVID-19 juga menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti gangguan depresi. Beberapa penelitian menemukan bahwa tingkat aktivitas fisik yang tinggi membantu menurunkan risiko terjadinya gangguan depresi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat aktivitas fisik dengan gangguan depresi pada mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran FKIK UNIKA Atma Jaya selama masa transisi pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik potong lintang. Sampel penelitian adalah 108 responden yang ditentukan dengan teknik proportional stratified random sampling pada mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran FKIK UNIKA Atma Jaya angkatan 2019-2021. Alat ukur yang dipakai untuk mengukur tingkat aktivitas fisik mahasiswa adalah kuesioner Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) dan menggunakan kuesioner Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9) untuk mengukur gangguan depresi. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square dengan nilai kemaknaan p<0,05 untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel
Hasil: Dari 108 responden, 76 mahasiswa (70.4%) memiliki tingkat aktivitas fisik rendah dan 32 mahasiswa (29.6%) memiliki tingkat aktivitas fisik sedang. Sebanyak 85 mahasiswa (78.7%) tidak mengalami depresi dan 23 mahasiswa (21.3%) mengalami depresi. Uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara tingkat aktivitas fisik dan gangguan depresi (p = 0,013). Mahasiswa dengan tingkat aktivitas rendah berisiko 5,7 kali lipat mengalami gangguan depresi (odds ratio (OR) = 5,7).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat aktivitas fisik dan gangguan depresi pada mahasiswa program studi sarjana kedokteran FKIK UNIKA Atma Jaya angkatan 2019-2021 selama masa transisi pandemi COVID-19.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)