Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:26 WIB
Detail
BukuFaktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Depresi pada Lansia Berpendidikan Rendah Berdasarkan Indonesian Family Life Survey 5
Bibliografi
Author: Tanuwijaya, Melyana ; Suryakusuma, Linda (Advisor); Turana, Yuda (Advisor); Handajani, Yvonne Suzy (Advisor)
Topik: Lansia; Pendidikan Rendah; Depresi
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Sarjana Kedokteran - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2022    
Jenis: Theses - Karya Tulis Ilmiah Kedokteran (KTI-FK) - Registration of Karya Tulis Ilmiah Kedokteran
Fulltext:
Abstract
Pendahuluan: Prevalensi depresi meningkat seiring bertambahnya usia dan tingkat pendidikan yang tinggi merupakan faktor protektif lansia dari depresi. Namun, mayoritas lansia di Indonesia adalah lansia berpendidikan rendah yang menempatkannya pada risiko depresi yang lebih tinggi. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kejadian depresi pada lansia berpendidikan rendah. Metode: Penelitian potong lintang dengan menggunakan data sekunder dari Indonesian Family Life Survey 5 (IFLS-5) tahun 2014-2015 yang dilakukan terhadap responden berusia 60 tahun atau lebih dengan tingkat pendidikan rendah. Kondisi depresi dinilai dengan Center for Epidemiologic Studies Depression Scale-10 (CESD-10), Fungsi kognitif dinilai menggunakan Telephone Interview for Cognitive Status (TICS), intensitas aktivitas fisik dengan versi pendek International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), disabilitas fungsional dengan 6 pertanyaan dari Katz Activity Daily Living (ADL) serta Lawton Instrumental Activity of Daily Living (IADL), dan variabel lainnya menggunakan pertanyaan dalam kuesioner IFLS. Hasil: Dari 3481 responden, sebagian besar berusia 60-74 tahun (86,4%), wanita (55,3%), menikah (63,3%), bekerja (54,9%), melakukan aktivitas fisik intensitas sedang-tinggi (64,6%), mandiri (87,3%), dan normal pada IADL (73,5%). Selain itu, sebagian besar tidak mengalami penurunan fungsi kognitif (79,9%), tidak memiliki riwayat hipertensi (74,1%), diabetes melitus (95%), arthritis/rematik (87,2%), dan disabilitas fisik (99,2%), serta tidak depresi (83,8%). Berdasarkan analisis bivariat, terdapat hubungan bermakna antara usia (p=0,042; OR=0,737), hipertensi (p=0,005; OR=1,332), arthritis/rematik (p=0,000; OR=1,681), disabilitas fisik (p=0,001; OR=3,716), ADL (p=0,000; OR=1,632), dan IADL (p=0,000; OR= 1,907) dengan kejadian depresi pada lansia berpendidikan rendah. Namun, tidak terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin (p=0,091), status perkawinan (p=0,227), pekerjaan (p=0,328), fungsi kognitif (p=0,304), diabetes melitus (p=0,704), dan aktivitas fisik (p=0,525) dengan kejadian depresi pada lansia berpendidikan rendah. Pada analisis multivariat ditemukan bahwa IADL merupakan faktor yang paling berperan terhadap kejadian depresi pada lansia berpendidikan rendah berdasarkan IFLS-5 (p=0,000; OR=1,896). Diskusi: Terdapat hubungan bermakna antara usia, hipertensi, arthritis/rematik, disabilitas fisik, ADL, dan IADL dengan kejadian depresi pada lansia berpendidikan rendah dan faktor yang paling memengaruhi adalah ketergantungan IADL. Responden yang mengalami ketergantungan 1,8 kali lebih berisiko mengalami depresi
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)