Anda belum login :: 23 Nov 2024 05:57 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
PENGARUH KOMBINASI SEKRETOM DAN VITAMIN C TERHADAP JUMLAH DAN MORFOLOGI FIBROBLAS PADA LAPISAN STRATUM PAPILLAR DERMIS MODEL TIKUS PENUAAN KULIT
Bibliografi
Author:
Setiawan, Vallery Brian
;
Sagala, Reynelda Juliani
(Advisor);
Sidharta, Veronika Maria
(Advisor);
Wahyuningsih, Komang Ardi
(Advisor)
Topik:
fibroblas
;
penuaan kulit
;
sel punca mesenkimal tali pusat manusia (HUC-MSC)
;
sekretom
;
vitamin C
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Sarjana Kedokteran - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2023
Jenis:
Theses - Karya Tulis Ilmiah Kedokteran (KTI-FK) - Registration of Karya Tulis Ilmiah Kedokteran
Fulltext:
Vallery Brian Setiawan_Lembar Administrasi.pdf
(628.61KB;
0 download
)
Vallery Brian Setiawan_RegKTI_2022.pdf
(2.35MB;
3 download
)
Abstract
Latar Belakang: Kulit yang menua menampilkan perubahan kuantitas, morfologi, dan fisiologi komponen-komponennya. Sekretom dari Human Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cell (HUC-MSC) dengan potensi multipotensialnya dan vitamin C dengan potensi antioksidannya diteliti dapat melawan perubahan pada fibroblas akibat penuaan.
Tujuan: Menetapkan efek kombinasi terapi sekretom dari HUC-MSC dan vitamin C terhadap perubahan jumlah dan morfologi fibroblas pada kelompok model penuaan intrinsik dan ekstrinsik.
Metode: 36 ekor tikus Sprague Dawley jantan dibagi menjadi tiga kelompok kontrol dan enam kelompok perlakuan. Kelompok penuaan intrinsik diinduksi dengan 1.000 mg/KgBB 15% D-Galaktosa. Kelompok penuaan ekstrinsik diiradiasi dengan dosis UVB yang meningkat secara bertahap. Kelompok kontrol menerima injeksi PBS intradermal. Kelompok terapi mendapat sekretom, vitamin C, atau kombinasi keduanya. Analisis data dilakukan dengan uji parametrik one-way ANOVA dilanjutkan dengan Tukey posthoc.
Hasil: Induksi penuaan intrinsik dan ekstrinsik tidak menunjukkan jumlah fibroblas yang lebih rendah pada kelompok kontrol tanpa penuaan (p > 0,05). Pengobatan dengan sekretom (p<0,05), vitamin C (p<0,05), dan kombinasi keduanya (p<0,05) menunjukkan jumlah fibroblas yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok model penuaan intrinsik maupun ekstrinsik. Pengobatan dengan sekretom, vitamin C, dan kombinasi keduanya menunjukkan morfologi yang serupa dengan kelompok kontrol non-penuaan.
Kesimpulan: Perawatan individu dengan sekretom dan vitamin C menunjukkan jumlah fibroblas yang lebih tinggi pada kelompok penuaan. Terapi kombinasi dengan sekresi dan vitamin C mempengaruhi jumlah fibroblas tetapi tidak menunjukkan efek sinergis. Perlakuan dengan sekretom, vitamin C, atau kombinasi keduanya menunjukkan morfologi yang mirip dengan kelompok kontrol.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.15625 second(s)