Latar belakang : Penyakit Tidak Menular (PTM) telah ditetapkan sebagai faktor prognostik dalam tingkat keparahan Coronavirus Disease -19 (COVID-19). Faktor risiko PTM seperti merokok, mengonsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, dan malnutrisi dapat mengganggu efektivitas vaksin sehingga tidak efektif dalam mencegah keparahan dan komplikasi penyakit menular seperti COVID-19. Penelitian ini mengkaji hubungan antara faktor risiko PTM dan kadar antibodi kuantitatif setelah vaksinasi COVID-19. Tujuan penelitian : Mengetahui hubungan faktor risiko PTM dengan kadar antibodi COVID - 19 pada orang dewasa yang mendapatkan vaksinasi COVID-19 di FKIK Atma Jaya Metode : Studi potong lintang dilakukan di pusat vaksin COVID-19 di Jakarta. Tujuh puluh satu subjek berusia 18 tahun ke atas mengisi kuesioner demografi dan faktor risiko PTM. Sampel darah dikumpulkan dan dianalisis menggunakan metode ECLIA (Electrochemiluminescence Immunoassay Analyzer) untuk memeriksa kadar antibodi kuantitatif 30 hari setelah vaksinasi COVID-19 kedua. Data dianalisis dengan menggunakan regresi logistik binomial. Hasil : Sebagian besar responden tidak merokok (94,4%), tidak mengkonsumsi alkohol (94,4%), memiliki aktivitas fisik rendah (78,9%), dan memiliki status diet obesitas (60,6%). Analisis multivariat menunjukkan hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik intensitas sedang (p=0,049) dengan penyakit jantung/hipertensi komorbid (p=0,037). Kesimpulan : Aktivitas fisik intensitas sedang dan komorbid penyakit jantung/hipertensi dapat mengganggu efikasi vaksin COVID-19. |