Latar Belakang: Sarkopenia merupakan penyakit multifaktorial yang disebabkan oleh banyak faktor diantaranya yaitu, penyakit tidak menular (PTM) dan gaya hidup. Studi ini bertujuan untuk menilai faktor yang paling berpengaruh dalam menyebabkan risiko sarkopenia pada lansia di Indonesia. Metode: Penelitian potong lintang dengan teknik purposive sampling. Data risiko sarkopenia, PTM, dan gaya hidup diambil melalui hasil kuesioner dari data sekunder Indonesian Family Life Survey 5 (IFLS-5) pada responden usia = 60 tahun. Hasil: Penelitian melibatkan 2029395 sampel yang berusia =60 tahun dari data IFLS-5. Populasi yang berisiko sarkopenia terdiri dari 716,.85% dari total sampel. Prevalensi hipertensi yang berisiko sarkopenia adalah 129,.17%, prevalensi artritis yang berisiko sarkopenia 123,.39%, pada diabetes mellitus 118,.02%, penyakit jantung 13,.5%, dan 2020,.94% pada stroke. Responden dengan kebiasaan merokok ringan yang mengalami risiko sarkopenia sebesar 61,31%, responden perokok sedang 5,67.9%, responden perokok berat dan 2,60% pada perokok berat dan 10% pada perokok sangat berat. Responden dengan aktivitas fisik yang aktif dan inaktif terdiri dari 4,27.2% dan 1435.,51% yang berisiko sarkopenia. Kesimpulan: PTM dan gaya hidup saling mempengaruhimemengaruhi terjadinya risiko sarkopenia, dan faktor yang paling mempengaruhimemengaruhi adalah gaya hidup seperti merokok dan aktivitas fisik. |