Latar belakang: Pandemi COVID-19 menyebabkan sebagian besar proses pembelajaran berlangsung secara daring sehingga meningkatkan waktu duduk dan risiko terjadinya nyeri punggung bawah (NPB). Nyeri punggung bawah dapat menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan perubahan konsentrasi selama pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan derajat nyeri punggung bawah dengan tingkat kosentrasi belajar pada siswa SMA. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang di SMA Katolik RICCI Jakarta. Responden yang diteliti adalah seluruh siswa kelas 10, 11, dan 12 SMA Katolik RICCI Jakarta. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang dibagikan secara daring dengan google forms. Analisis untuk data menggunakan metode Chi-square dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05. Hasil: Responden yang mengikuti penelitian ini berjumlah 121 siswa. Sebanyak 66,9% tidak mengalami NPB, 30,6% mengalami NPB dengan derajat nyeri sedikit, dan 2,5% dengan NPB derajat nyeri. Tidak terdapat siswa dengan derajat NPB berat. Hasil tingkat konsentrasi rendah, sedang, dan tinggi didapatkan 8,3%, 70,2%, dan 21,5% secara respektif. Hasil analisis bivariat antara NPB dan tingkat konsentrasi belajar dengan menggunakan uji Chi-square adalah 0,062 (p > 0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara derajat nyeri punggung bawah dan tingkat konsentrasi belajar pada siswa SMA. |