Anda belum login :: 23 Nov 2024 04:09 WIB
Detail
BukuFaktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Inkontinensia pada Lansia di Indonesia
Bibliografi
Author: Jeanifer, Gabriela ; Turana, Yuda (Advisor)
Topik: inkontinensia; lansia; IFLS-5; konsumsi tembakau; penyakit kronis; depresi; fungsi kognitif
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Sarjana Kedokteran - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2022    
Jenis: Theses - Karya Tulis Ilmiah Kedokteran (KTI-FK) - Registration of Karya Tulis Ilmiah Kedokteran
Fulltext:
Abstract
Latar belakang: Inkontinensia menjadi masalah umum bagi semua orang secara global dan memuncak pada populasi geriatri. Walaupun sering terjadi pada golongan umur tua, hal ini bukan merupakan bagian dari proses penuaan normal. Prevalensi inkontinensia alvi pada lansia melebihi 15%, sedangkan prevalensi inkontinensia urin pada lansia adalah 25-45%. Keadaan inkontinensia memiliki pengaruh besar terhadap kesejahteraan dan kualitas hidup serta dianggap sebagai salah satu sindrom geriatri yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu hubungan konsumsi tembakau, penyakit kronis, depresi, dan fungsi kognitif terhadap kejadian inkontinensia pada lansia di Indonesia.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain potong lintang menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang 5 yang mencakup 13 provinsi di Indonesia. Sampel penelitian terdiri dari 3.075 lansia. Data dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan uji chi-square, dan multivariat menggunakan uji regresi logistik.
Hasil: Responden lansia di Indonesia sebagian besar perempuan (58%), bertempat tinggal di rural (50,1%), berpendidikan < 9 tahun (77,9%), dan menikah (61,4%). Berdasarkan analisis bivariat, terdapat hubungan signifikan antara tempat tinggal (p = 0,002; OR = 0,732; 95% CI = 0,600-0,893), status pernikahan (p = 0,012), konsumsi tembakau (p = 0,038; OR = 1,234; 95% CI = 1,011-1,506), stroke (p = 0,006; OR = 1,923; 95% CI = 1,119-3,087), obesitas (p = 0,045; OR = 1,247; 95% CI = 1,004- 1,549), depresi (p = 0,001; OR = 1,432; 95% CI = 1,160-1,768), dan fungsi kognitif orientasi (p = 0,000; OR = 1,482; 95% CI = 1,214-1,809) dengan kejadian inkontinensia. Pada analisis multivariat, ditemukan bahwa fungsi kognitif orientasi merupakan faktor yang paling berperan terhadap inkontinensia pada lansia di Indonesia (p = 0,000; OR = 1,513; 95% CI = 1,232 -1,859).
Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara tempat tinggal, status pernikahan, konsumsi tembakau, stroke, obesitas, depresi, dan subdomain fungsi kognitif orientasi dengan kejadian inkontinensia pada lansia di Indonesia.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.21875 second(s)