Anda belum login :: 17 Feb 2025 13:17 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
PENGARUH PEMBERIAN SEKRETOM SECARA INTRAVENA TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID PADA TIKUS MODEL PARKINSON'S DISEASE DENGAN INDUKSI ROTENONE
Bibliografi
Author:
Aliza, Sharla
;
Barus, Jimmy Fransisco Abadinta
(Advisor);
Sidharta, Veronika Maria
(Advisor)
Topik:
Parkinson’s Disease
;
Stres Oksidatif
;
Malondialdehid
;
Peroksidasi Lipid
;
Sekretom Mesenchymal Stem Cell (MSC)
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Sarjana Kedokteran - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2022
Jenis:
Theses - Karya Tulis Ilmiah Kedokteran (KTI-FK) - Registration of Karya Tulis Ilmiah Kedokteran
Fulltext:
Sharla Aliza_RegKTI_2022.pdf
(3.7MB;
4 download
)
Sharla Aliza_Lembar Administrasi pdf.pdf
(850.14KB;
1 download
)
Abstract
Latar Belakang: Penyakit Parkinson (PD) merupakan penyakit neurodegeneratif progresif yang prevalensinya semakin meningkat. Stres oksidatif diketahui berperan dalam patogenesis PD. Keadaan stres oksidatif menimbulkan kerusakan oksidatif pada substansia nigra pars compacta melalui proses peroksidasi lipid. Peroksidasi lipid menghasilkan produk berupa malondialdehid (MDA) yang diketahui meningkat pada pasien PD. Hingga saat ini, PD belum dapat disembuhkan dan terapi yang tersedia hanya bersifat simptomatik. Sekretom dari Mesenchymal Stem Cell (MSC) memiliki komponen antioksidan dan neuroprotektif, sehingga menjadi agen terapeutik potensial yang dapat memperlambat progresivitas PD.
Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian sekretom MSC terhadap stres oksidatif pada tikus model PD dengan induksi rotenone.
Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental in-vivo dengan menggunakan sampel tikus Sprague Dawley jantan berjumlah 30 ekor yang dibagi menjadi kelompok sham control, rotenone (+) sekretom (-) dan rotenone (+) sekretom (+). Pemberian rotenone (2,75 mg/kg) dilakukan selama 7 hari untuk membentuk model PD. Pemberian sekretom (1 mg/ml) dilakukan pada hari ke-3, 5, dan 7. Kadar MDA ditentukan dengan menggunakan metode ELISA sandwich. Analisis data menggunakan uji One-Way ANOVA.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar MDA yang signifikan antara ketiga kelompok (p= 0.203). Kadar MDA terendah didapatkan pada kelompok sham control (1.32 nmol/ml) dan kadar MDA tertinggi pada kelompok rotenone (+) sekretom (-) (1.88 nmol/ml).
Kesimpulan: Pemberian sekretom MSC tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada kadar plasma MDA tikus yang diinduksi dengan rotenone.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.15625 second(s)