Latar Belakang: Hipersensitif dentin (DH) merupakan suatu kondisi di mana gigi lebih sensitif terhadap beberapa pemicu dan menimbulkan respons berupa rasa nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas penggunaan pasta gigi sensitif dibandingkan pasta gigi biasa sebagai terapi hipersensitif dentin selama satu bulan. Responden sebagai subjek penelitian ini berusia 18-23 tahun. Hal ini untuk mengurangi bias dimana bila subjek usia dewasa dan tua memiliki kejadian DH lebih tinggi.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian longitudinal yang melibatkan 70 responden yang diminta untuk mengisi kuesioner Self Reporting Questionnaire (SRQ) yang dimodifikasi, dan Dentin Hypersensitivity Experience Questionnaire (DHEQ), pada awal penelitian dan satu bulan setelahnya. Analisis data menggunakan Fisher’s exact, dan Wilcoxon Signed Rank. Hasil: Hasil uji Fisher’s exact menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara penggunaan pasta gigi dengan efek yang dialami (p =0,023). Hasil Wilcoxon Signed Rank menunjukkan, kelompok yang memakai pasta gigi sensitif mengalami penurunan nilai rata-rata Visual Analog Scale (VAS) dari 3,69 pada baseline menjadi 2,77, (p = 0,016). Kelompok yang memakai pasta gigi campuran (sensitif-biasa) mengalami penurunan dari 3,09 pada baseline menjadi 2,73, (p = 0,023). Kelompok yang tidak memakai pasta gigi sensitif mengalami penurunan dari 2,69 pada baseline menjadi 2,49, (p = 0,038).
Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan total VAS sebelum dan VAS setelah satu bulan pemakaian pasta gigi sensitif ketika dibandingkan dengan pasta gigi biasa. |