Primal world belief (primals) adalah belief seseorang terhadap karakteristik dunia secara seutuhnya sebagai tempat dimana ia tinggal. Primals berarti suatu kepercayaan (belief) yang bersifat mendasar. Primals akan membuat individu melihat dunia memiliki karakteristik yang sesuai dengan primals yang dipercayainya. Kepercayaan ini mewarnai berbagai aspek kehidupan kita. Terbentuknya primals menjadi hal penting yang akan muncul dalam proses perkembangan remaja karena akan berpengaruh antara lain pada kemampuan pengambilan keputusan pada remaja. Sementara dalam proses perkembangan remaja, pengasuhan orang tua juga memberikan pengaruh yang signifikan. Pengasuhan positif seperti strength-based parenting (SBP) memberikan dampak positif bagi perkembangan remaja. Primals diduga dipengaruhi oleh pengalaman positif yang dialami dalam jangka waktu panjang seperti memiliki orang tua yang suportif. Namun belum ada pembuktian empiris tentang hal ini. Oleh karena itu penelitian ini ingin membuktikan apakah primal world belief berhubungan dengan strength-based parenting yang dialami remaja.
Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional. Populasi penelitian adalah remaja dengan rentang usia 12 sampai 20 tahun. Sampel penelitian sebanyak 120 orang remaja. Alat ukur yang digunakan adalah SBP scale dan PI-99 scale yang sudah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia. Pengumpulan data dilakukan secara daring.
Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif yang signifikan antara strength-based parenting dan primary primal, tiga secondary primals dan 15 dari 22 tertiary primals pada remaja. Primals tersebut adalah good, safe, enticing, alive, abundant, beautiful, cooperative, harmless, improvable, interesting, just, meaningful, needs me, pleasurable, progressing, regenerative, stable, dan understandable. Analisis tambahan berdasarkan usia menunjukkan adanya perbedaan usia pada primal interconnected dan berdasarkan tingkat pendidikan terdapat perbedaan pada SBP. |