Anda belum login :: 27 Nov 2024 02:43 WIB
Detail
BukuGambaran Pembentukan Identitas Interpersonal pada Perempuan yang Mengalami Fatherless
Bibliografi
Author: Wijaya, Grace Paskah Tanod ; Ganjar, M. Adi (Advisor)
Topik: identitas; identitas interpersonal; perempuan; fatherless; remaja
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2022    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Abstract
Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat fatherless yang cukup tinggi. Fatherless yang dimaksud ialah peranan seorang ayah yang tidak optimal untuk keluarga. Bagi perempuan salah satu dampak hilangnya figur ayah memungkinkan terjadinya kesulitan dalam hubungan romantis heteroseksual yang diistilahkan daddy issue, dan masalah sosial lainnya yang dapat berujung pada pembentukan. Pembentukan awal identitas perempuan yang terjadinya di usai remaja memang lebih menitik beratkan pada hubungan dan interaksi dengan orang lain yang dapat dijelakan dalam identitas interpersonal. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha untuk melihat gambaran pembentukan identitas interpersonal pada perempuan yang mengalami fatherless. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif pendekatan fenomenologi deskriptif dengan metode wawancara semi-retrospektif. Penelitian dilakukan pada dua perempuan berusia 21 dan 22 tahun yang mengalami fatherless bukan karena kematian.
Hasil penelitian ini menunjukkan proses pembentukan identitas interpersonal kedua partisipan tidak lepas dari dampak hilangnya figur ayah. Hal ini semakin terlihat ketika kedua partisipan membahas pembentukan identitas interpersonal pada aspek yang menyangkut lawan jenis seperti, kencan dan peranan jenis kelamin. Persepsi partisipan mengenai ayah secara jelas memengaruhi bagaimana partisipan melihat seorang laki-laki dan memilih pasangan untuk mereka. Selain itu kedekatan hubungan partisipan dengan ayah sejak kecil juga memengaruhi cara partisipan memandang pertemanan. Seperti pada partisipan satu yang sejak kecil memiliki hubungan dekat dengan ayahnya, menjadikan ayah sebagai contoh dalam cara bergaul. Namun sebaliknya pada partisipan dua yang semasa kecil tidak dekat dengan ayahnya, terlihat kebingungan memaknai pertemanan di masa pembentukan identitas interpersonalnya.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)