Latar Belakang: Perilaku seksual yang tidak tepat dengan sikap negatif dan pengetahuan yang rendah dapat menurunkan kualitas hidup remaja. Perilaku seksual yang berisiko mengakibatkan peningkatkan penyebaran penyakit menular seksual dan aborsi.
Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual siswa SMP di Jakarta Barat.
Metode: Desain penelitian ini adalah studi potong lintang pada 541 siswa SMP di Jakarta Barat. Sampel penelitian adalah siswa SMP Jakarta Barat yang bersekolah pada bulan Juni-September 2019. Instrumen penelitian yang digunakan merupakan kuesioner karakteristik, kuesioner pengetahuan seksual, kuesioner sikap seksual, kuesioner perilaku seksual, kuesioner Rosernberg Self-Esteem Scale, dan kuesioner pola asuh anak yang diisi langsung oleh responden. Analisis data yang dilakukan adalah secara univariat, bivariat, dan multivariat. Variabel dependen penelitian adalah perilaku seksual.
Hasil: Empat puluh delapan persen responden memiliki perilaku seksual berisiko dan 2 persen berperilaku seksual berisiko tidak aman, 79 persen responden memiliki pengetahuan seksual rendah dan 46 persen responden memiliki sikap seksual negatif. Sebesar 35 persen responden memiliki citra diri rendah dan 26 persen memiliki tipe pola asuh exposure di antaranya 12 persen pola asuh tipe permisif. Analisis bivariat menunjukkan hubungan bermakna antara perilaku seksual dengan usia, jenis kelamin, tingkat kelas, pengetahuan seksual, dan sikap seksual (p£0,05). Analisis multivariat menunjukkan adanya hubungan bermakna antara perilaku seksual dengan usia, jenis kelamin, tingkat kelas, pengetahuan seksual dan sikap seksual (p£0,05). Faktor dominan yang mempengaruhi perilaku seksual adalah tingkat kelas.
Kesimpulan: Pengetahuan rendah, sikap seksual negatif, citra diri rendah dan pola asuh exposure meningkatkan risiko terjadinya perilaku seksual berisiko. Faktor pengetahuan seksual, sikap seksual, usia, jenis kelamin, dan tingkat kelas dapat membantu mencegah perilaku seksual berisiko pada remaja SMP. |