Di masa pandemic Covid-19, hampir semua penyampaian informasi untuk aktivitas pendidikan, pekerjaan dan juga ibadah dilakukan secara daring, menggunakan internet. Salah satu penggunaan teknologi internet adakah proses Live Streaming. Proses live streaming dilakukan dengan menggunakan software OBS Studio sebagai moderator streaming, dan mengadakan pengaturan channel dalam website Dacast agar dapat menyiarkan hasil streaming. Metode pengamatan performansi jaringan internet menggunakan sebuah computer sebagai penyiar live streaming, dan sebuah computer yang penonton live streaming. Software Wireshark, digunakan pada sisi computer penonton untuk menganalisis kualitas jaringan yakni Quality of Service (QoS). Hal ini bertujuan untuk mempermudah penyiar menjadi lebih produktif dengan memastikan bahwa pengguna mendapatkan kinerja yang baik dari aplikasi berbasis jaringan. Pengamatan dan analisis dilakukan sekali seminggu, pada kegiatan ibadah gereja dalam kurun waktu 1 bulan, dengan menganalisis QoS dari live streaming video dengan kualitas 360p, 480p, dan 720p, berdasarkan parameter Delay, Throughput, dan Packet Loss. Setiap parameter ini dibandingkan dengan kriteria batas ambang sesuai Telecommunications and Internet Protocol Harmonizations Over Network (TIPHON). Hasil dari pengamatan menggunakan Wireshark diperoleh throughput secara rata-rata masih di bawah batas ambang yang ditentukan, Adapun delay dan packet loss diperoleh hasil yang di atas batas ambang. |