Kinerja merupakan salah satu faktor penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. Semakin baik kinerja yang ditampilkan maka akan berdampak pula bagi peningkatan produktivitas maupun pelayanan yang akan sangat berpengaruh bagi perkembangan organisasi atau perusahaan. Begitupun dengan RSUP Persahabatan yang perlu menjaga kinerja yang baik meskipun berada dalam situasi pandemi COVID-19 yang meningkatkan beban kerja rumah sakit. Oleh karena itu, dilakukan pengukuran kinerja untuk mengetahui kondisi kinerja rumah sakit dan memberikan saran perbaikan berdasarkan hasil pengukuran. Metode Integrated Performance Measurement System (IPMS) merupakan metode pengukuran kinerja yang berdasar pada kebutuhan stakeholder. Penyusunan Key Performance Indicators (KPI) dilakukan dengan wawancara dan diskusi dengan perwakilan stakeholder sehingga dapat diketahui tujuan yang ingin dicapai dan cara untuk berkontribusi dalam pencapaian KPI. Seluruh KPI kemudian dilakukan pembobotan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui tingkat kepentingan masing-masing KPI. Pemberian nilai kinerja pada setiap KPI dilakukan dengan metode Objective Matrix (OMAX) dan Traffic Light System untuk mengetahui KPI yang perlu diperbaiki dan seberapa urgensi perbaikan perlu dilakukan. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja yang dilakukan, didapatkan 10 KPI yang menjadi gambaran dari kondisi kinerja rumah sakit yang berasal dari empat stakeholder, yaitu pimpinan, karyawan, supplier dan konsumen. Hanya terdapat satu KPI yang masih berada pada kategori kuning dibawah target perusahaan sehingga memerlukan perbaikan. |