Pendahuluan: Perforasi membran timpani (MT) merupakan masalah yang umum dijumpai dalam praktek sehari-hari, Infeksi atau trauma merupakan salah satu penyebab terjadinya perforasi MT. Asam retinoik (AR) telah lama diketahui mempunyai efek pada penyembuhan luka. AR dikatakan dapat menstimulasi proses angiogenesis dan meningkatkan kecepatan re-epitelisasi pada luka di kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efektifitas AR dan kecepatan penyembuhan luka perforasi baru pada MT marmot. Metode: Penelitian ini adalah studi eksperimental acak terkendali pada hewan percobaan, Penelitian ini melibatkan dua puluh marmot (40 MT). Pemilihan acak untuk menentukan kelompok intervensi dan kelompok kontrol dilakukan melalui metode lempar koin. Perforasi kecil pada MTdilakukan dengan menggunakan jarum spinal ukuran 20G. Pemberian AR dilakukan sekali saja pada kelompok intervensi, sedangkan pada kelompok kontrol dibiarkan sembuh spontan. Semua MT diperiksa pada hari ke-3,7,10 dan 14. Perekaman gambar perforasi dilakukan dengan menggunakan sistem videoendoskopi. Pengukuran luas area MT dan luas area perforasi dengan menggunakan program grafis (AutoCAD R14). Hasil: MT yang menutup sempurna pada hari ke 14 pada kelompok intervensi dan kontrol adalah 52,9% dan 47,1% dengan p=0,492, Tingkat penutupan perforasi (TPP) pada hari ke 3, 7 dan 10 pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol adalah 0,15 & 0,08; 0,38 & 0,69; 0,29 & 0,58 dengan p= 0,01; 0,003 dan 0,001. Simpulan: Pemberian AR pada kelompok intervensi memberikan hasil penyembuhan luka perforasi yang lebih cepat secara signifikan pada hari ke-3, 7 dan 10, tetapi pemberian AR tidak memberikan efek penyembuhan luka perforasi setelah hari ke-14. |