Latar Belakang : Indonesia memasuki periode aging population dimana mengalami peningkatan jumlah penduduk lansia sejak tahun 2010. Seiring dengan peningkatan tersebut, tidak sedikit lansia yang mengalami gangguan kesehatan, salah satunya adalah depresi. Skrining terakhir pada tahun 2019 yang dilakukan di kawasan Asia dan sekitarnya mengenai depresi pada lansia berkisar 1.2%-22.9%. Umumnya, lansia yang tergolong depresi, rata-rata diikuti dengan penyakit degeneratif lainnya. Oleh karena itu, diperlukan identifikasi terkait hubungan yang spesifik dengan depresi pada lansia agar dapat mencari solusi serta penanganan yang tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu hubungan fungsi kognitif, kualitas tidur dan aktivitas fisik sehari-hari dengan depresi pada lansia di Indonesia. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan penelitian potong lintang. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang didapatkan dari Indonesian Family Life Survey-5 (IFLS-5) yang dilakukan di Indonesia. Sampel penelitian terdiri dari 2046 responden lansia. Karakteristik responden diperoleh dengan analisis univariat, lalu dilakukan analisis bivariat dengan uji chi-squared untuk melihat hubungan antara dua variabel kategorik (CI = 95%, a<0,05), dan dilakukan uji multivariat dengan teknik regresi logistik metode backward (conditional) (CI = 95%, a<0,2). Hasil : Responden lansia di Indonesia sebagian besar pria (56,2%), berusia 60-65 tahun (53,9%), berpendidikan kurang dari 9 tahun (70,3%), dan tinggal di daerah urban (61,2%). Jumlah responden yang mengalami gangguan fungsi kognitif global, kualitas tidur, aktivitas sehari-hari dan depresi masing-masing adalah 15,3%, 15,4%, 69,8% dan 43,3%. Berdasarkan analisis bivariat, terdapat hubungan signifikan bermakna antara fungsi kognitif total (p = 0,004), kualitas tidur (p = 0,000), aktivitas fisik sehari-hari (p = 0,000) dengan depresi; tetapi tidak terdapat hubungan pada beberapa sub-domain fungsi kognitif dengan depresi. Pada analisis multivariat, ditemukan bahwa jenis kelamin, sub-domain verbal fluency pada fungsi kognitif, kualitas tidur dan aktivitas fisik sehari-hari merupakan faktor yang paling berperan terhadap depresi pada lansia di Indonesia (p = 0,000). Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, fungsi kognitif khususnya sub-domain verbal fluency, kualitas tidur dan aktivitas fisik sehari-hari dengan depresi pada lansia di Indonesia. |