Motivasi belajar adalah daya dorong yang menggerakkan peserta didik untuk dapat melakukan kegiatan belajar. Prokrastinasi akademik adalah perilaku individu yang cenderung untuk menghindari, menunda dengan sengaja dan berulang suatu tugas akademik. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara motivasi belajar dan prokrastinasi akademik siswa kelas VIII SMP Santo Fransiskus II Jakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen skala penilaian. Berdasarkan hasil uji coba instrumen, diperoleh bahwa instrumen motivasi belajar memiliki 32 pernyataan valid dari 45 pernyataan dengan reliabilitas instrumen sebesar 0,939; sedangkan instrumen prokrastinasi akademik memiliki 36 pernyataan valid dari 40 pernyataan dengan reliabilitas instrumen sebesar 0,953. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara motivasi belajar dan prokrastinasi akademik siswa kelas VIII SMP Santo Fransiskus II Jakarta dengan nilai korelasi sebesar -0,373 dengan probabilitas kesalahan sebesar 0,012 yang artinya probabilitas kesalahan lebih kecil dari taraf signifikansi yang sudah ditentukan yaitu 5% atau 0,05 (0,012 < 0,05). Hal ini berarti semakin tinggi motivasi belajar maka semakin rendah prokrastinasi akademik siswa kelas VIII SMP Santo Fransiskus II Jakarta, dan sebaliknya. Motivasi belajar memberikan kontribusi sebesar 14% terhadap prokrastinasi akademik dan sisanya sebesar 86% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian. Saran bagi guru bimbingan dan konseling adalah meningkatkan motivasi belajar siswa. Saran bagi siswa kelas VIII SMP Santo Fransiskus II Jakarta adalah mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh guru BK dengan baik. Saran bagi peneliti selanjutnya adalah meneliti faktor lainnya yang dapat mempengaruhi prokrastinasi akademik. |