Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:44 WIB
Detail
BukuGAMBARAN BODY IMAGE PADA PEREMPUAN EMERGING ADULTHOOD YANG MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SECARA RUTIN DI JABODETABEK
Bibliografi
Author: Tannia, Mellen ; Nugroho, Stefani Haning Swarati (Advisor)
Topik: body image; perempuan; Instagram; standar kecantikan
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2022    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
Abstract
Instagram berperan dalam penyebaran nilai-nilai dari budaya luar, seperti standar kecantikan. Penyebaran tersebut mudah diterima oleh masyarakat yang cenderung mengikuti tren di media sosial, khususnya di wilayah Jabodetabek. Perempuan akan dianggap cantik jika ia memiliki bentuk tubuh ideal, yaitu kurus, berkulit putih, tinggi, dan berpenampilan menarik. Standar kecantikan tersebut dapat memengaruhi pembentukan body image perempuan emerging adulthood. Body image adalah penilaian, persepsi, dan sikap individu mengenai tubuh mereka sendiri, terutama pada penampilan fisik. Penilaian tersebut dapat dilihat dari lima aspek, yaitu body areas satisfaction, appearance evaluation, appearance orientation, overweight preoccupation, dan self classified weight. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran body image perempuan emerging adulthood yang merupakan pengguna media sosial Instagram secara rutin di Jabodetabek.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan theoretical thematic analysis. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara semi struktur yang dilakukan secara daring. Partisipan penelitian ini berjumlah tiga orang dengan karakteristik yang cukup homogen, yaitu berjenis kelamin perempuan yang berusia antara 18 hingga 25 tahun, berdomisili di Jabodetabek, dan rutin menggunakan media sosial Instagram.

Hasil penelitian yang diambil berdasarkan tiga partisipan, menunjukkan bahwa ketiga partisipan cenderung memiliki negative body image. Ketiga partisipan sering merasa tidak percaya diri, cemas, dan tidak puas dengan bentuk tubuhnya sendiri yang tidak sesuai dengan standar kecantikan. Tuntutan untuk memenuhi standar kecantikan sendiri telah ada sebelum media sosial berkembang. Namun, dengan adanya media sosial yang menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari telah membuat jumlah dan intensitas komentar dari orang lain mengenai penampilan menjadi jauh lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Adanya faktor hubungan interpersonal yang ditemui di media sosial Instagram, seperti komentar dan likes dapat memengaruhi proses perkembangan dan pembentukan body image. Perempuan emerging adulthood yang sering mendapatkan komentar negatif mengenai penampilannya dan jumlah likes yang lebih sedikit dari biasanya akan cenderung memiliki negative body image, dan sebaliknya. Satu dari tiga partisipan menganggap bahwa Instagram cukup berperan positif bagi body imagenya karena ia sering mendapatkan komentar positif mengenai penampilannya dan jumlah likes yang banyak dibandingkan dengan kedua partisipan lainnya.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)