Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:01 WIB
Detail
BukuGAMBARAN SELF-COMPASSION PADA PEREMPUAN DEWASA AWAL YANG DIBESARKAN DI PANTI ASUHAN X
Bibliografi
Author: Sutopo, Cynthia ; Lentari, Fransisca Rosa Mira (Advisor)
Topik: Self-compassion; Perempuan Dewasa Awal; Panti Asuhan
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2022    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
Abstract
Panti asuhan dapat menyediakan kebutuhan hidup dasar seorang anak, namun membawa dampak fisik, psikologis, dan sosial bagi anak asuh hingga masa dewasa. Anak asuh dewasa awal, khususnya perempuan, rentan akan perasaan isolasi, kecemasan, dan keputusasaan. Hal tersebut disebabkan oleh stigma negatif dan kesulitan individu untuk menerima pengalamannya. Terlebih bagi anak asuh dewasa awal di Panti Asuhan X yang sedang mengalami transisi menuju kehidupan independen dan tidak lagi sepenuhnya bergantung pada panti asuhan. Self-compassion penting diterapkan oleh anak asuh agar dapat menerima pengalaman hidup serta menjalankan keseharian dengan lebih positif. Self-compassion terdiri dari komponen positif dan negatif, yaitu compassionate dan uncompassionate response. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self-compassion perempuan dewasa awal yang dibesarkan di Panti Asuhan X. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif fenomenologi deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara semi-terstruktur pada tiga perempuan dewasa awal yang dibesarkan di Panti Asuhan X sejak usia dini. Metode validasi yang digunakan adalah member checking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-compassion ketiga partisipan bersifat dinamis. Ketiga partisipan cenderung memunculkan uncompassionate response ketika mengalami penderitaan dan compassionate response ketika keadaan berangsur membaik. Uncompassionate response ditunjukkan dengan menghakimi diri (self- criticism), menghindar dari lingkungan sosial (isolation), dan merasa hidupnya sangat berat (overidentification). Ketiga partisipan memunculkan compassionate response dengan menghibur diri (self-kindness), menyadari ada orang lain yang dapat membantunya (common humanity), dan menerima pengalaman hidupnya (mindfulness) walau dalam keadaan yang berat. Self-compassion membantu mereka untuk memberikan kasih dan ketenangan pada diri sendiri sehingga dapat menerima pengalaman hidup. Temuan menarik dari penelitian ini salah satunya adalah adanya kontribusi spiritualitas pada dinamika self-compassion partisipan. Penelitian selanjutnya dapat meneliti lebih lanjut mengenai spiritualitas anak asuh yang dapat berdampak pada self-compassion.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)