Tumbuhan kersen (Muntingia calabura L.) merupakan tumbuhan yang berasal dari Filipina dan masuk ke Indonesia pada abad ke-19. Tumbuhan ini hidup di iklim tropis dan mudah ditemukan di Indonesia saat ini. Kandungan kimia pada tumbuhan seperti flavonoid, tanin, triterpene, polifenol memiliki banyak manfaat. Pemanfaatan daun kersen di Indonesia sudah banyak dimanfaatkan sebagai antibakteri, anti inflamasi, antinosiseptik, antikanker, dan kardioprotektif. Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan suhu dan kelembapan yang tinggi sehingga personal hygiene yang baik dibutuhkan. Sediaan hairspray diformulasikan untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada rambut dan meningkatkan personal hygiene. Bagian daun dari tumbuhan kersen akan di ekstraksi dengan metode maserasi selama 72 jam dengan pelarut etanol 70%. Pemeriksaan mutu dari simplisia daun kersen menghasilkan nilai susut pengeringan, kadar sari larut etanol dan kadar sari larut air secara berturut – turut adalah 1,5%; 41,47% dan 2,47%. Hasil penapisan fitokimia senyawa flavonoid dan tanin dari ekstrak daun kersen menghasilkan reaksi positif. Kadar hambat minimum ekstrak daun kersen terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli berada pada konsentrasi 40 mg/mL. Ekstrak daun kersen kemudian diformulasikan dalam sediaan hairspray dengan persentase ekstrak yang berbeda pada formula A (0,1%), B (0,3%), dan C (0,5%). Sediaan yang memiliki stabilitas paling baik setelah melewati metode freeze-thaw cycling test dan evaluasi fisik sediaan selama penyimpanan 28 hari adalah formula C. Parameter dari sediaan yang diamati adalah organoleptis, pH, homogenitas, viskositas, daya sebar dan daya lekat. |