Penggunaan tabir surya berbahan kimia berpotensi menyebabkan kerusakan kulit, sehingga FDA membatasi penggunaan bahan aktif tabir surya. Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) mengandung xanthon yang berperan dalam melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Tabir surya kombinasi ekstrak kulit manggis dan EMS dibuat untuk menurunkan persentase EMS dalam pembuatan krim emulsi minyak dalam air dengan hasil SPF dan daya lekat yang baik. Pembuatan krim menggunakan metode fusion (pelelehan) dengan melelehkan fase air dan minyak. Kemudian emulsi dicampur dengan ekstrak dan EMS yang konsentrasinya sudah didapatkan pada optimasi menggunakan Response Surface Methodology. Formula optimal diuji stabilitas fisiknya (tipe emulsi, viskositas, ukuran partikel, daya sebar, dan daya lekat) dengan metode freeze thaw 2 siklus dan menunjukkan stabilitas yang baik. Stabilitas kimia (SPF) diuji dengan metode stabilitas dipercepat Arrhenius pada suhu 335,15K, 345,15K, 355,15K menghasilkan t1/2 sebesar 111 menit dan t90 sebesar 17 menit. Berdasarkan uji hedonik, tabir surya formulasi dan pembanding memiliki hasil parameter warna dan tekstur tidak berbeda signifikan dengan hasil yang disukai. Sedangkan hasil parameter aroma tabir surya formulasi lebih baik dan disukai daripada pembanding. Nilai SPF dan daya lekat formula optimal yaitu 15,84 dan 7,44 detik dengan perbandingan konsentrasi ekstrak etanolik kulit manggis 10% dan EMS 0.65%. |