Inflamasi merupakan respon alami sistem imun terhadap patogen atau signal endogen akibat kerusakan sel. Inflamasi berlebihan dan berkepanjangan dapat meningkatkan resiko dan/atau progresi penyakit tertentu seperti kanker. Sargassum sp. merupakan genus alga cokelat (Phaeophyta) yang mengandung senyawa bioaktif dengan potensi sebagai agen antiinflamasi dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi dan antioksidan, serta kandungan fenolik dan flavonoid total ekstrak etil asetat Sargassum sp. yang diperoleh dari Pantai Ria, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Sargassum sp. diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan etil asetat (1 : 4 b/v) selama 24 jam dengan 3 kali repetisi, lalu dipekatkan menggunakan rotary evaporator (40oC). Ekstrak kental etil asetat Sargassum sp. diuji untuk aktivitas antioksidan (DPPH) serta kadar fenolik (Folin-Ciocalteu) dan flavonoid (AlCl3) total secara kolorimetri. Pengujian aktivitas antiinflamasi dilakukan secara in vivo menggunakan model carrageenan-induced paw edema dengan 30 ekor mencit DDY jantan yang terbagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok kontrol normal, kontrol negatif (CMC Na 0,1%), kontrol positif (asam mefenamat 30 mg/kg BB), dan ekstrak Sargassum sp. dosis 200, 400, dan 800 mg/kg BB. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etil asetat Sargassum sp. memiliki potensi sebagai agen antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 605,24 ± 26,53 µg/mL, kandungan total fenolik sebesar 103,013 ± 0,479 mg GAE/g ekstrak, kandungan total flavonoid sebesar 20,572 ± 0,089 mg QE/g ekstrak, dan potensi sebagai agen antiinflamasi dengan penghambatan inflamasi sebesar 53,80 ± 4,68%, 62,35 ± 4,05%, dan 60,90 ± 2,88% pada dosis 200, 400, dan 800 mg/kg BB secara berurutan. Hasil analisis statistik ANOVA one-way menunjukkan AUC ekstrak etil asetat Sargassum sp. dosis 200 mg/kg BB (214,44 ± 19,16), 400 mg/kg BB (174,82 ± 17,62), dan 800 mg/kg BB (174,82 ± 17,62) yang diuji memiliki perbedaan signifikan (p<0,05) terhadap kontrol negatif (455,57 ± 27,58). |