Sopan santun adalah sebuah peraturan tidak tertulis yang tercipta dari suatu kelompok masyarakat yang berguna untuk mengatur sikap dan perilaku seseorang dalam bermasyarakat. Namun pada kenyataanya sopan santun belum dapat dilakukan dengan baik pada siswa, khususnya pada jenjang sekolah dasar. Pendidikan karakter merupakan hal yang penting dan harus ada di dalam pendidikan sekolah dasar, agar anak tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna, karena sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan yang dimana siswa berada pada tahap masa perkembangan dan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 yang memperkuat mengenai Penumbuhan Budi Pekerti yaitu memiliki kewajiban membaca 15 menit buku nonpelajaran sebelum mulai pembelajaran di sekolah, sehingga peneliti melakukan pengembangan buku cerita yang berbasis pendidikan karakter khususnya pada nilai sopan santun untuk siswa kelas III SD. Buku cerita ini menampilkan cerita berdasarkan permasalahan kehidupan sehari-hari pada siswa. Pengembangan buku cerita ini dilakukan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdapat lima tahap di dalamnya, yakni analisis, desain, pegembangan, implementasi, dan evaluasi. Dalam pengumpulan data peneliti melakukannya dengan melakukan wawancara dan angket, sedangkan dalam teknik analisis data peneliti menggunakan deskriptif kualitatif dan juga kuantitatif. Adapun hasil dari pengembangan buku cerita dengan judul “Cerita Bimo” sudah dinyatakan layak untuk digunakan karena telah melewati proses uji validasi pada para ahli dengan mendapatkan nilai presentase sebesar 85,58% yang artinya masuk ke dalam kategori penilaian “Sangat Baik” dan juga uji coba skala besar dengan mendapatkan nilai presentase sebesar 97% yang artinya masuk ke dalam kategori penilain “Sangat Baik. Buku cerita yang telah dihasilkan ini kiranya dapat menjadi referensi sebagai media dalam melaksanakan literasi membaca dan juga penanaman pendidikan karakter khususnya pada nilai sopan santun. |