Kemendikbud sedang menggerakkan Gerakan Literasi Nasional yang sudah dimulai pada tahun 2016 karena minat Warga Negara Indonesia dalam berliterasi sangatlah minim. Hasil PISA (2015) menunjukkan bahwa Indonesia memperoleh nilai rata-rata literasi numerasi sebanyak 386 poin dari 490 poin. Pada masa abad ke-21 identik dengan perkembangan revolusi industi 4.0 yang dimana semua kegiatan manusia pasti berhubungan dengan penggunaan teknologi. Melihat situasi pandemi pada saat ini yang disebabkan oleh Covid-19, pemerintah menghimbau masyarakat untuk melakukan segala pekerjaan dari rumah termasuk dalam bidang pendidikan sehingga membuat guru merasa kesulitan. Guru dituntut untuk berkreasi dalam menggunakan media pembelajaran. Jika biasanya guru menggunakan buku fisik dalam memberi materi, sekarang guru bisa membuat buku berbasis teknologi agar bisa memberikan materi dari jarak jauh. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran, yaitu modul literasi numerasi berupa e-modul untuk kelas 1 SD, khususnya materi penjumlahan dan pengurangan sampai dengan bilangan 99. Model pengembangan yang digunakan peneliti yaitu ADDIE. Modul literasi numerasi sudah melalui tahap validasi ahli dan menunjukkan bahwa modul tersebut masuk ke dalam kategori sangat baik. Kemudian berdasarkan hasil uji coba, siswa berpendapat bahwa modul literasi numerasi ini dapat membantu mereka dalam memahami penjumlahan dan pengurangan sampai dengan bilangan 99. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu modul literasi numerasi berbasis e-modul sudah berhasil guna diterapkan untuk siswa kelas 1 SD. Peneliti memberi saran, khususnya kepada guru dan sekolah agar dapat meningkatkan kegiatan literasi numerasi dan mengadakan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman lebih mendalam terkait literasi numerasi. |