Pengenalan setiap individu terhadap kearifan lokal budaya Indonesia diharapkan dapat mengurangi prasangka dan konflik antara satu sama lain yang berbeda budaya. Dalam dunia pendidikan, salah satu cara untuk memperkenalkan kearifan lokal pada siswa yaitu melalui buku cerita. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa di Tangerang ditemukan bahwa pengetahuan siswa di Tangerang mengenai suku Toraja dan kebudayaannya masih sangat kurang. Pada penelitian ini, peneliti mengembangkan buku cerita berbasis kearifan lokal budaya Toraja. Pengembangan buku cerita ini berisi 6 unsur kebudayaan yang bersumber dari pandangan Koentjaraningrat yaitu bahasa, kesenian, religi, teknologi dan peralatan, organisasi masyarakat dan maha pencaharian. Buku cerita ini dikembangan untuk untuk membantu siswa lebih mengenal suku Toraja dan kebudayaannya. Dalam pengembangan buku cerita peneliti menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima langkah yaitu analisis, perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Buku cerita yang peneliti kembangkan berjudul "Ayo mengenal Toraja" yang ditujukan untuk kelas IV, V, dan VI SD. Buku cerita "Ayo mengenal Toraja" telah dinyatakan layak untuk digunakan siswa setelah melalui proses validasi dengan ahli dan uji coba dengan siswa. Hasil penelitian yang diperoleh buku cerita berbasis kearifan lokal budaya Toraja yang dikembangkan dapat membantu siswa untuk lebih mengenal suku Toraja dan kebudayaannya. |