| Karena besarnya jumlah dan pesatnya peningkatan, kendaraan roda dua di Indonesia merupakan jenis transportasi penyumbang polusi gas buang terbesar. Dua teknologi bahan bakar alternatif berbasis hidrogen yaitu sel bahan bakar hidrogen (HFC) dan mesin pembakaran dalam hidrogen (H2ICE) masih sulit diterapkan di masa kini. Metode pencampuran gas hidrogen dengan bahan bakar konvensional merupakan teknologi yang menarik untuk diadopsi pada kendaraan roda dua. Tujuan penelitian ini adalah melakukan rancang bangun sistem generator gas oxyhydrogen (HHO) pada motor Mio Sporty 115 cc, mencari tahu pengaruh besar arus listrik dan jenis katalis terhadap performa sistem, serta melihat dampak penggunaan sistem pada performa sepeda motor. Proses perancangan disesuaikan dengan metode Pahl and Beitz. Pengujian kinerja sistem dilakukan dengan pengukuran laju aliran gas (oleh sensor OMRON), jumlah gelembung (dengan tap counter), konsentrasi gas hidrogen (oleh sensor MQ-8), dan konsumsi air katalis. Pengujian daya, torsi, dan konsumsi bahan bakar dilakukan dengan chassis dynamometer BRT Super Dyno 50L dan uji jalan sepeda motor. Hasil rancang bangun adalah sebuah sistem electrolyzer dan sebuah modul elektronik dengan komponen penting yaitu: botol polypropylene (PP), elektrode sabut stainless steel, Arduino Nano, modul PWM , layar OLED 128x64, sensor INA219, sensor OMRON, dan Modul SD. Peningkatan arus listrik dan pengubahan katalis menyebabkan peningkatan laju aliran gas, jumlah gelembung, dan konsumsi air katalis. Katalis NaHCO3 mencatatkan performa terbaik dengan laju aliran gas sebesar 18,7 ml/min, jumlah gelembung sebesar 282 gelembung/ menit, konsentrasi hidrogen sebesar 218 ppm, serta konsumsi air sebanyak 35 ml/hari. Penggunaan sistem generator gas HHO pada mode HHO Daya 30 W meningkatkan torsi dan daya sebesar 12,32% dan 19,50%, mempertahankan torsi dan daya pada putaran 6500 hingga 9000 rpm, serta mengurangi konsumsi bahan bakar sebesar 21,82%. |