Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:21 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Gambaran Keterbukaan Diri pada Individu Dewasa Muda dengan Orang Tua Bercerai
Bibliografi
Author:
Nastasya, Catherine
;
Nugroho, Stefani Haning Swarati
(Advisor)
Topik:
keterbukaan diri
;
perceraian orang tua
;
dewasa muda
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2022
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
201807000063, CATHERINE NASTASYA, STEFANI HANING SWARATI NUGROHO, PH.D., M.A., KETERBUKAAN DIRI PADA INDIVIDU DEWASA MUDA....pdf
(1.09MB;
16 download
)
201807000063_Catherine Nastasya_LembarAdministrasi..pdf
(869.44KB;
1 download
)
Abstract
Dengan jumlah 365.663 kasus, perceraian bukanlah hal yang jarang terjadi di Indonesia. Meskipun perceraian orang tua membawa dampak positif, hal tersebut tetap membawa dampak negatif bagi individu yang berada di posisi anak. Dampak-dampak yang harus dihadapi membuat individu kesulitan membuka diri kepada orang-orang lain, bahkan orang-orang terdekatnya. Hal tersebut menghambat dirinya untuk mendapatkan dukungan sosial yang dibutuhkannya, bahkan bagi individu dengan usia dewasa muda sekalipun. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai keterbukaan diri pada individu dewasa muda dengan orang tua bercerai dan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Partisipan dalam penelitian berjumlah empat orang dengan karakteristik (i) berusia 18-26 tahun dan (ii) perceraian orang tua terjadi selama minimal satu tahun. Teknik sampling yang digunakan adalah convenient sampling dengan menyebarkan sebuah poster di media sosial. Pengumpulan data dilakukan dengan semi-structured interview dan data dianalisis menggunakan thematic analysis.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat partisipan yang membuka diri kepada keluarga dan teman. Keempat partisipan dapat membuka diri mengenai berbagai hal kepada orang terdekatnya, namun partisipan yang membuka diri kepada keluarga dapat membuka diri secara lebih sering dan dalam ketimbang partisipan yang membuka diri kepada teman. Terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi hal tersebut. Faktor internal meliputi kepribadian, perasaan, dan pandangan terhadap perceraian, sedangkan faktor eksternal meliputi budaya, situasi, dan permasalahan lain di luar perceraian. Dengan membuka diri, partisipan mendapatkan keuntungan berupa dukungan sosial. Melalui refleksi partisipan, terdapat partisipan yang sudah puas dengan keterbukaan dirinya dan terdapat partisipan yang ingin membuka diri secara lebih banyak dan dalam.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.171875 second(s)