Pandemi global Covid-19 dengan keras menghantam pasar saham di seluruh negara dengan informasi mengenai ketidakpastian virus korona ini dan menimbulkan ketakutan serta kepanikan. Berbagai informasi yang beredar mengenai Covid-19, seperti jumlah kasus harian terinfeksi Covid-19, menyebabkan penurunan dan peningkatan pada harga saham, yang pada akhirnya mempengaruhi keputusan investor, dan dengan demikian berakibat pada pasar saham. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pandemi Covid-19 mempengaruhi return saham dan likuiditas pasar saham Asia-Pasifik. Dengan menggunakan metode Autoregressive Distributed Lag (ARDL) dengan periode 2 Januari 2020 sampai 31 Agustus 2021, menunjukkan bahwa tidak semua pasar saham di wilayah Asia-Pasifik terpengaruhi oleh pandemi Covid-19. Dalam jangka pendek, Covid-19 di China memiliki pengaruh terhadap return saham. Kemudian, Covid-19 di China dan Hong Kong berpengaruh pada likuiditas pasar negara tersebut dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, tidak ada pengaruh antara Covid-19 di dunia dengan return pada pasar saham negara-negara sampel. Hasil yang berbeda ditemukan pada hubungan antara Covid-19 di dunia dengan likuiditas pasar Australia, India, Indonesia, dan Malaysia yang memiliki pengaruh jangka panjang. |