Seiring berjalannya waktu tingkat lansia di Indonesia dan yang hidup dengan demensia juga kian meningkat dengan angka 28 juta lansia atau sebesar 10,7 persen dari total penduduk pada tahun 2020. Di Indonesia terdapat budaya yang menuntut anak untuk merawat orangtuanya ketika sudah tua. Masyarakat umum kurang memiliki wawasan terkait dengan demensia, ditambah dengan tanggung jawab yang berat membuat banyak caregiver mengalami burnout dan tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan mental. Menjadi caregiver memberikan beban psikologis, finansial, dan mempengaruhi kesehatan fisik yang dapat menyebabkan stress. Penelitian sebelumnya menyatakan terdapat cara yang membantu caregiver menghadapi tantangan ketika menjadi caregiver, yaitu menggunakan coping strategies. Caregiver dapat menjaga kesehatan mentalnya dengan menerapkan coping strategies yang baik. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa sebuah support group dapat membantu caregiver dari segi dukungan emosional. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan melihat gambaran coping strategies pada caregiver yang merupakan anak kandung ODD yang sudah bergabung pada sebuah support group. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis tematik. Pengambilan data penelitian dilakukan menggunakan semi-structured interview dengan empat orang partisipan. Pemilihan partisipan menggunakan teknik convenience sampling dengan membuat informasi terkait dengan penelitian yang akan disebarkan oleh support group. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap partisipan melakukan domain dari coping strategies dalam menghadapi tantangan saat menjadi caregiver, namun tidak semua partisipan melakukan setiap sub-domain yang ada. Bentuk permasalahan dan cara penanganan dari setiap partisipan pun berbeda. Penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa terdapat bagian dari seluruh domain coping strategies dapat membantu caregiver merasa lebih baik dalam menghadapi tekanan sebagai caregiver. |