Anda belum login :: 17 Feb 2025 08:18 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
HUBUNGAN PRIMAL WORLD BELIEFS DENGAN TRAIT KEPRIBADIAN DALAM FIVE FACTOR MODEL OF PERSONALITY
Bibliografi
Author:
Wiranata, Karin Gracia
;
Santoso, Justinus Budi
(Advisor)
Topik:
primal world beliefs
;
primals
;
keyakinan
;
trait
;
kepribadian
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2022
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
201807510077, KARIN GRACIA WIRANATA, JUSTINUS BUDI SANTOSO, HUBUNGAN PRIMAL WORLD BELIEFS DENGAN TRAIT KEPRIBADIAN DALAM FIVE-FACTOR MODEL OF PERSONALITY, 29 JULI 2022.pdf
(1.54MB;
18 download
)
201807510077_Karin Gracia Wiranata_LembarAdministrasi.pdf
(598.64KB;
5 download
)
Abstract
Semua manusia memiliki keyakinan yang mereka yakini. Keyakinan terkait lingkungan di luar diri manusia berfokus pada karakter dunia secara keseluruhan, bukan hanya beberapa bagian saja. Istilah ini disebut sebagai keyakinan tentang dunia (primal world beliefs) atau disebut sebagai primals. Primals dapat memengaruhi terbentuknya trait kepribadian seiring berjalannya waktu. Misalnya, ketika seseorang memiliki keyakinan bahwa keadaannya adalah berbahaya, perilaku neurotiknya akan meningkat. Sama seperti primals, kepribadian juga memiliki perbedaan antar individu dengan latar belakang budaya yang berbeda. Penelitian kuantitatif ini menguji hubungan Primal World Beliefs dan trait kepribadian dalam Five-Factor Model of Personality. Partisipan dalam penelitian berjumlah 194 partisipan dengan usia 18-61 tahun (M = 27.562 dan SD = 11.560). Uji korelasi dilakukan menggunakan alat ukur primals (PI-99) dan alat ukur trait kepribadian (Big Five Inventory atau BFI). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara seluruh dimensi primals dengan dimensi trait kepribadian, kecuali antara dimensi “aman” dengan openness to experience dan dimensi “hidup” dengan neuroticism. Tidak adanya hubungan signifikan antara dimensi “aman” dengan openness to experience menunjukkan ketika mereka merasa dunia adalah tempat yang aman, hal ini tidak membuat mereka ingin mencari pengalaman baru. Hal ini dikarenakan mereka merasa lebih nyaman berada di dalam zona nyaman mereka atau lebih terbiasa dengan rutinitas, meskipun mereka merasa dunia adalah tempat yang aman. Tidak adanya hubungan signifikan antara dimensi “hidup” dengan neuroticism menunjukkan bahwa sampel penelitian merasa bahwa meskipun sudah mengetahui bahwa segala sesuatu yang terjadi memiliki tujuan, tidak dapat memengaruhi perasaan negatif yang mereka rasakan, terutama di masa pandemi COVID-19 ini.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.171875 second(s)