Teknologi 3D printing sudah banyak digunakan pada berbagai macam industri karena dapat menghasilkan berbagai macam objek dengan bentuk rumit yang tidak dapat dilakukan dengan menggunakan proses manufaktur konvensional. Dalam pengaplikasiannya, objek hasil 3D printing memiliki struktur dan tekstur permukaan yang berbeda dengan objek hasil manufaktur konvensional sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruhnya terhadap fenomena aerodinamika yang terjadi pada objek tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur layer dan tekstur permukaan model sphere berdiameter 5 cm hasil 3D printing metode Fused Deposition Modeling dengan menggunakan filamen Polylactic Acid (PLA) dan Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS) terhadap aerodinamika sphere tersebut. Proses 3D printing dilakukan menggunakan Creality Ender-3 Max dengan parameter layer height 0,12 mm, 0,18 mm, 0,24 mm, dan 0,3 mm. Pengujian aerodinamika dilakukan secara eksperimental menggunakan terowongan angin kecepatan rendah, yaitu Wind Tunnel Subsonic AF1300. Hasil pengujian menunjukkan bahwa seiring bertambahnya ukuran layer height pada pencetakan objek sphere berbahan PLA dan ABS menyebabkan nilai koefisien hambat (CD) meningkat, dengan nilai CD terendah di layer height 0,12 mm, yaitu sebesar 0,46313382 (PLA) dan 0,48566477 (ABS) dan CD tertinggi di layer height 0,3 mm, yaitu sebesar 0,53884105 (PLA) dan 0,54510357 (ABS). Sementara itu, nilai koefisien angkat (CL) yang dihasilkan pada sphere PLA maupun ABS cenderung meningkat seiring bertambahnya ukuran layer height, dengan nilai CL terendah di layer height 0,12 mm, sebesar 0,0337738 (PLA) dan 0,0420437 (ABS) dan CL tertinggi di layer height 0,3 mm, sebesar 0,0632149 (PLA) dan 0,0696471 (ABS), tetapi terjadi penurunan di sphere ABS dengan layer height 0,24 mm yang disebabkan oleh hasil pencetakan layer height yang tidak konsisten pada model sphere tersebut. |