Pada masa pandemi Covid-19, masyarakat beradaptasi untuk melibatkan teknologi pada kegiatan sehari-hari. Iklan sebagai bagian dari usaha untuk membentuk brand awareness tentunya dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memancing pembelian dan menjadi langkah awal untuk membangun kepercayaan kepada merek. Namun, seiring berkembangnya teknologi, dengan bermunculannya beragam model iklan kini timbul perasaan skeptisisme terhadap iklan. Dalam penelitian ini, peneliti berniat untuk melihat bagaimana peranan personifikasi dalam iklan membentuk kepercayaan merek. Peneliti ini menggunakan teori konsep skeptisisme iklan dan kepercayaan kepada merek yang meliputi konsep skeptisisme terhadap iklan dan teori relevansi sebagai dimensi yang memperdalam penjelasan mengenai konsep skeptisisme iklan. Kepercayaan pada merek diwakili oleh teori ekuitas merek; brand awareness, brand association, top of mind dan teori kepercayaan merek. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif eksploratif. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah wawancara bersama 12 informan yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian ini adalah konteks yang dimasukan oleh GoMart dalam iklan #EmakJago dengan menggunakan personifikasi emak-emak dianggap memancing rasa “relevan” dan “familiar”. Personifikasi serta konteks keseluruhan yang mengisi iklan tersebut membangkitkan memori dan perasaan relevan sehingga memunculkan perasaan nyaman dan percaya dalam penggunaan. |