| PT. Krakatau Steel adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri baja yang merupakan Badan Usaha Milik Negara, yang berlokasi di Cilegon. PT. Krakatau Steel memproduksi berbagai jenis produk, namun dalam skripsi ini penulis akan membahas mengenai salah satu produknya yaitu Baja Lembaran Dingin. Baja Lembaran ini merupakan bahan hasil produksi dan suku cadang yang berupa bahan komponen yang masih harus diolah lagi. Dengan demikian Baja Lembaran ini termasuk dalam klasifikasi barang industri. Struktur Pasar yang dihadapi oleh PT. Krakatau Steel adalah Oligopoli yang mempunyai beberapa ciri khusus seperti jumlah penjual yang cukup banyak tetapi hanya beberapa yang menguasai pasar. Namun PT. Krakatau Steel di kawasan domestik masih dapat dikatakan sebagai pemimpin pasar diikuti oleh importir dan perusahaan swasta. Dalam mengahadapi kondisi pasar saat ini, PT. Krakatau Steel melaksanakan Strategi Pemasaran yang lebih menampilkan keunggulan Baja Lembaran Dingin dibandingkan para pesaing dengan melakukan modifikasi pasar untuk meningkatkan penjualannya dengan cara melakukan pengembangan pasar untuk segmen yang belum terpenuhi dalam hal spesifikasi dan ukuran. Sementara untuk segmen yang sudab ada digunakan strategi modifikasi produk bila perlu serta didukung oleh strategi lain seperti strategi harga, strategi promosi dan strategi distribusi guna meningkatkan usaha pemasarannya. Dari hasil analisa dengan lini produk SPCC UN pada segmen pasar DPT menunjukkan Y1 = 0,0069 + 12,7935 X1, dimana r = 0,9726, dengan pengujian hipotesis Ho ditolak; berarti terdapat hubungan yang kuat dan positif antara biaya produksi dan penjualan pada segmen pasar DPT. Untuk lini produk SPCC UN pada segmen pasar GIS menunjukkan Y2 = -10,6031 + 13,6414 X2, dimana r = 0,9752 dan uji hipotesis Ho ditolak; berarti ada hubungan yang kuat dan positif antara biaya produksi dan segmen penjualan pasar GIS. Untuk lini produk SPCC SD pada segmen pasar AUT menunjukkan Y1= 0,6936 + 1.2667 X1, dimana r = 0,9059 dan uji hipotesis Ho ditolak; berarti ada hubungan yang kuat dan positif antara biaya produksi dengan penjualan segmen pasar AUT. Untuk lini produk SPCC SD pada segmen pasar DPT menunjukkan Y2 = 35,6798 + 1,0031 X2, dimana r = 0,8346, dan uji hipotesis Ho ditolak yang berarti ada hubungan yang sangat kuat antara biaya penjualan pada segmen pasar DPT. Untuk lini produk SPCC SD pada segmen pasar DRUM menunjukkan Y3 = 22,2138 + 0,5769 X3, dimana r = 0.3124 dan uji hipotesis Ho ditolak ; berarti Untuk lini produk SPCC SD pada segmen pasar DRUM menunjukkan Y3 = 22,2138 + 0,5769 X3, dimana r = 0.3124 dan uji hipotesis Ho ditolak; berarti mempunyai hubungan yang lemah dan positif antara biaya produksi dan penjualan segmen pasar DRUM sehingga segmen pasar ini kurang efektif dalam melayani segmen pasarnya. Lini Produk SPCC SD pada segmen pasar GIS menunjukkan Y4= 43,3393 + 0,7542 X4, dimana r = 0,8208, dan uji hipotesis Ho ditolak ; berarti hubungan sangat kuat dan positif antara biaya produksi dan penjualan segmen pasar GIS. Lini Produk SPCC SD pada segmen pasar STC menunjukkan Y5 = 8,7961+ 1,0086 X5, dimana r = 0,5693 dan uji hipotesis Ho ditolak ; berarti hubungan antara biaya produksi dan penjualan segmen pasar sedang dan positif sehingga segmen pasar ini cukup efektif dalam melayani segmen pasar STC. |