Penggunaan material logam mulia seperti Platinum, Paladium dan Rhodium sebagai catalytic converter pada sistem knalpot kendaraan bermotor merupakan penyebab tingginya harga knalpot kendaraan bermotor. Tingginya harga knalpot pabrikan dengan catalytic converter membuat kebanyakan pemilik kendaraan melakukan penggantian knalpot yang diakibatkan oleh habisnya masa pemakaian catalytic converter dengan knalpot non-pabrikan yang tidak menggunakan catalytic converter. Penggunaan material Tembaga (Cu) sebagai catalytic converter pada knalpot non-pabrikan bisa menjadi alternatif karena kemampuan Tembaga (Cu) yang dapat mengurangi kadar gas beracun hasil emisi gas buang sebesar 11% untuk gas Hidrokarbon (HC), 17% untuk gas Karbon Monoksida (CO_2), dan 20% untuk gas Nitrogen Oksida (NO_x) terhadap knalpot non-pabrikan tanpa catalytic converter. |