PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan tools. Setiap tahunnya terdapat turonover karyawan, dan setelah dicari tahu ternyata para karyawan melakukan turnover disebabkan karena tidak adanya penilaian kinerja. Perusahaan ini tidak memiliki metode penilaian khusus dalam melaksanakan penilaian kinerja. Hal ini mempengaruhi proses penilaian dan reward yang didapatkan oleh para karyawan. Para karyawan merasa penilaian kurang objektif sehingga dirasa kurang adil dan menyebabkan turnover intention. Tujuan penelitian ini adalah membuat rancangan sistem penilaian kerja usulan untuk perusahaan yang lebih objektif sehingga bisa mengurangi turnover intention. Metode yang diusulkan adalah metode BARS (Behaviorally Anchored Rating Scales). Ada 3 jabatan yang akan dinilai, yaitu factory manager, supervisor, dan staff. Dalam penelitian ini kriteria penilaian dibentuk menggunakan big data analytic dengan metode LDA (Latent Dirichlet Allocation). Didapatkan 7 kriteria dan 15 sub-kriteria yang akan digunakan dalam penilaian kinerja usulan. Untuk proses pembobotan digunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Bobot yang dihasilkan untuk masing-masing jabatan berbeda-beda dikarenakan memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda sehingga tingkat kepentingan yang dihasilkan pun berbeda. Semua hal tersebut akan dijadikan pedoman dalam pembuatan rancangan sistem penilaian kinerja usulan. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan diantara kedua sistem penilaian kinerja tersebut maka dilakukan paired t-test. Uji ini dilakukan dengan cara melakukan sensus menggunakan kuisioner kepada seluruh penilai dan staff di departemen engineering. Dari uji tersebut didapatkan 3 variabel yang tidak terdapat perbedaan yang signifikan diantara kedua sistem penilaian kinerja dan 6 variabel yang terdapat perbedaan yang signifikan diantara kedua sistem penilaian kinerja. Hasil akhir penelitian ini adalah rancangan pedoman sistem penilaian kinerja usulan. |