Latar Belakang: Populasi lansia, khususnya di Indonesia diproyeksikan akan terus meningkat, hal ini kemudian dapat meningkatkan populasi lansia dengan physical frailty dan gangguan kognitif. Physical frailty dan gangguan kognitif memiliki hubungan yang erat, sehingga IANA/IAGG menciptakan istilah baru, yaitu cognitive frailty. Terdapat beberapa faktor yang dianggap berhubungan dengan cognitive frailty. Penelitian ini dirancang untuk menelaah lebih lanjut mengenai hubungan antara beberapa faktor, yaitu usia, penyakit kardiovaskular, status nutrisi, gejala depresi, status fungsional, DM tipe 2, serta dislipidemia dengan cognitive frailty. Sampai saat ini, belum ada penelitian di Indonesia yang secara khusus menilai faktor determinan cognitive frailty pada populasi lansia di poliklinik rumah sakit. Tujuan: Menentukan prevalensi lansia cognitive frailty dan bukan cognitive frailty, serta faktor determinan cognitive frailty pada pasien lansia di rumah sakit. Metode: Penelitian potong lintang dengan data sekunder pada pasien berusia = 60 tahun di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Atma Jaya, Jakarta selama bulan Mei 2020 sampai Mei 2021. Variabel independen terdiri dari usia, penyakit kardiovaskular, malnutrisi (Malnutrition Screening Tool/ MST), gejala depresi (Geriatric Depression Scale/ GDS), status fungsional (Activity of Daily Living-Barthel Index/ ADL-Barthel Index), diabetes mellitus tipe 2, dan dislipidemia. Cognitive frailty dinilai menggunakan uji Mini-Cog, Frailty Index-40/ FI-40, dan Instrumental Activity of Daily Living/ IADL. Analisis bivariat (uji Chi-square) dan multivariat (regresi logistik) dengan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Hasil: Terdapat 343 subjek dengan median usia 66 tahun, 35% memiliki penyakit kardiovaskular, 5,2% memiliki risiko tinggi malnutrisi, 9,3% memiliki gejala depresi, 20,4% memiliki status fungsional (ADL-Barthel Index) ketergantungan, 55,7% didiagnosis diabetes mellitus tipe 2, dan 36,4% didiagnosis dislipidemia. Prevalensi subjek dengan cognitive frailty adalah 1,2% dan 98,8% bukan cognitive frailty. Faktor determinan cognitive frailty adalah adanya penyakit kardiovaskular [OR 10,17 (IK 95% 0,97-106,54)]. Simpulan: Prevalensi lansia di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Atma Jaya Jakarta dengan cognitive frailty dan bukan cognitive frailty adalah 1,2% dan 98,8% secara berturut-turut. Faktor determinan cognitive frailty pada pasien lansia di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Atma Jaya, Jakarta adalah adanya penyakit kardiovaskular. |