Latar Belakang. Empati dalam perawatan pasien merupakan salah satu komponen dalam membangun hubungan dokter-pasien yang baik. Salah satu faktor yang terlibat dalam kejadian penurunan empati adalah masalah dukungan sosial. Dukungan sosial adalah pemberian bantuan atau kenyamanan kepada orang lain, biasanya untuk membantu mereka mengatasi stres biologis, psikologis, dan sosial. Dukungan sosial yang rendah dapat menyebabkan tingkat empati yang rendah, karena dukungan sosial yang rendah terkait erat dengan stres dan, pada gilirannya, stres dikaitkan dengan tingkat empati yang rendah. Metode. Penelitian cross-sectional ini dilaksanakan pada tahun 2021. Subjek penelitian ini adalah 98 mahasiswa FKIK Prodi Sarjana Kedokteran Unika Atma Jaya angkatan 2020. Empati dinilai dengan kuesioner Jefferson Scale of Physiciam Empathy (JSPE) S-Version, sedangkan dukungan sosial dinilai dengan kuesioner Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Hasil. Rerata skor empati mahasiswa FKIK Prodi Sarjana Kedokteran Unika Atma Jaya angkatan 2020 adalah 102,2 sedangkan rerata skor dukungan sosial adalah 5,7. Tidak ada perbedaan rerata skor empati yang bermakna berdasarkan jenis kelamin (p=0,555), tempat tinggal (p=0,084), dan preferensi spesialis (p=0,665). Tidak terdapat korelasi antara dukungan sosial dengan empati (p=0,893). Kesimpulan. Mahasiswa FKIK Prodi Sarjana Kedokteran Unika Atma Jaya angkatan 2020 menerima dukungan sosial yang tinggi tetapi memiliki rasa empati yang rendah. Tidak terdapat hubungan antara dukungan sosial dan empati, sehingga mahasiswa yang menerima dukungan sosial belum tentu memiliki rasa empati yang tinggi juga. Penelitian yang sama di masa yang akan datang sebaiknya dilakukan kembali pada mahasiswa angkatan 2020 saat mereka sudah menerima pelajaran humaniora dan filsafat atau pada mahasiswa di atas tahun kedua untuk melihat perbedaan skor empati yang dimiliki mahasiswa sebelum dan sesudah menerima pelajaran tersebut. |