Anda belum login :: 23 Nov 2024 12:20 WIB
Detail
BukuPERBANDINGAN PENGARUH DAN PERBEDAAN DURASI PAPARAN ASAP ROKOK KONVENSIONAL DAN UAP ROKOK ELEKTRONIK TERHADAP KADAR INTERLEUKIN-1ß PADA SERUM: SUATU STUDI IN VIVO
Bibliografi
Author: Christantia, Vienna ; Budianto, Iskandar R. (Advisor); Djuartina, Tena (Advisor)
Topik: rokok konvensional; rokok elektronik; inflamasi; Interleukin-1ß; tikus
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Sarjana Kedokteran - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2021    
Jenis: Theses - Karya Tulis Ilmiah Kedokteran (KTI-FK) - Registration of Karya Tulis Ilmiah Kedokteran
Fulltext:
Abstract
Latar belakang: Merokok diketahui memiliki efek buruk terhadap kesehatan. Dewasa ini, orang mulai menggunakan rokok elektronik dengan asumsi rokok elektronik lebih aman, namun keamanan dari rokok elektronik masih diragukan. Zat berbahaya dari rokok dapat memicu peningkatan radikal bebas dan menginduksi terjadinya proses inflamasi. Interleukin-1ß adalah salah satu sitokin pro-inflamasi penting. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi dan membandingkan peningkatan Interleukin-1ß serum akibat paparan asap rokok konvensional dan uap rokok elektronik berdasarkan lama paparan.

Metode: Penelitian ini dilakukan secara eksperimental pada 30 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) strain Sprague Dawley. Tikus dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol, paparan asap rokok konvensional 2 dan 4 minggu, serta paparan uap rokok elektronik 2 dan 4 minggu. Pengasapan dilakukan satu sesi per hari. Setelah pengasapan sesuai durasi kelompok, tikus dinekropsi dan dilakukan perhitungan kadar Interleukin-1ß menggunakan ELISA Kit. Data dianalisis menggunakan uji statistik one-way ANOVA.

Hasil: Tidak ada perbedaan signifikan pada kelompok tikus dengan paparan asap rokok konvensional maupun uap rokok elektronik terhadap kelompok kontrol (p>0,05). Pada kelompok paparan uap rokok elektronik, ditemukan adanya kecenderungan peningkatan kadar Interleukin-1ß pada durasi paparan 2 minggu, namun tidak ada peningkatan lanjutan sampai 4 minggu. Ditemukan juga kecenderungan peningkatan kadar Interleukin-1ß pada kelompok paparan asap rokok konvensional seiring dengan bertambahnya durasi paparan.

Kesimpulan: Paparan asap rokok konvensional dan uap rokok elektronik tidak memberikan perubahan signifikan pada kadar Interleukin-1ß serum tikus, baik pada paparan 2 minggu maupun 4 minggu. Terdapat kecenderungan peningkatan kadar Interleukin-1ß seiring dengan bertambahnya waktu.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)