Defisiensi vitamin D merupakan masalah kesehatan umum di dunia, bahkan terjadi pada negara tropis seperti Indonesia. Kurangnya asupan vitamin D dari makanan ataupun suplemen dapat meningkatkan risiko mengalami defisiensi vitamin D. Keterkaitan antara vitamin D terhadap kualitas tidur didukung dengan ditemukannya reseptor vitamin D pada otak dan batang otak yang pusat tidur serta berperan dalam proses transduksi cahaya dan produksi melatonin, sehingga memengaruhi merupakan irama sirkadian dan kualitas tidur. Indeks kualitas tidur yang rendah seringkali menimbulkan masalah kesehatan, yang berdampak pada penurunan kualitas hidup, produktivitas kerja, serta meningkatkan risiko kematian. |