Latar Belakang: Transisi demografi akan terjadi sedemikian rupa sehingga populasi lansia akan terus bertambah. Bertambahnya populasi lansia menyebabkan masalah kesehatan lansia juga bertambah, baik fisik maupun mental. Salah satu masalah kesehatan mental yang umum pada lansia adalah depresi. Depresi menyebabkan berbagai dampak negatif pada lansia. Prevalensi depresi lebih tinggi pada lansia wanita dibandingkan pria, sehingga perlu dilakukan identifikasi terkait faktor risiko nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi depresi pada lansia wanita berdasarkan Indonesian Family Life Survey-5 (IFLS-5).
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan studi potong lintang. Data pada penelitian ini didapatkan dari survei IFLS-5 yang dilakukan di Indonesia. Sampel penelitian terdiri dari 2182 lansia wanita berusia >60 tahun. Karakteristik responden diperoleh dengan analisis univariat, lalu dilakukan analisis bivariat dengan uji chi-square untuk melihat hubungan antara dua variabel kategorik,dan dilakukan uji multivariat dengan teknik regresi logistik.
Hasil: Prevalensi depresi pada lansia wanita sebesar 17.2%. Hasil analisis bivariat dengan chi square menunjukkan faktor yang memiliki hubungan bermakna terhadap depresi pada lansia wanita adalah tempat tinggal perkotaan, stroke, hipertensi, merokok, sleep disturbance, dan sleep impairment. Analisis multivariat menunjukkan sleep impairment memiliki pengaruh terbesar (p=0.000; AOR=4.459; 95% CI= 3.423-5.809).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara tempat tinggal perkotaan, stroke, hipertensi, merokok, sleep disturbance, dan sleep impairment terhadap depresi pada lansia wanita. Sleep impairment merupakan faktor independen yang paling berpengaruh terhadap depresi pada lansia wanita. |