Latar Belakang: Adiksi internet adalah penggunaan internet berlebihan yang mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari. Angka kejadian adiksi internet pada mahasiswa kedokteran FKIK UAJ Angkatan 2017 sebesar 21,7%. Adiksi internet dapat berdampak bagi kesehatan fisik, mental, sosial, dan akademik. Selain itu, adiksi internet juga menjadi salah satu faktor kurangnya aktivitas fisik. Hubungan antara adiksi internet dan tingkat aktivitas fisik masih dikatakan kontroversial dan penelitian terhadap hubungan antara dua faktor tersebut masih minimal di Indonesia. Tujuan: Mengetahui hubungan antara adiksi internet dan tingkat aktivitas fisik pada mahasiswa kedokteran angkatan 2018 – 2020 FKIK Unika Atma Jaya. Material dan Metode: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong lintang pada 265 responden mahasiswa kedokteran pada FKIK UAJ Angkatan 2018 – 2020. Pengambilan data menggunakan kuesioner demografi, kuesioner Internet Addiction Test (IAT), dan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Data yang didapat akan dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil: Terdapat 35,8% responden berjenis kelamin laki-laki dan 64,2% berjenis kelamin perempuan dengan 32,1% adalah angkatan 2018, 33,2% angkatan 2019, dan 34,7% angkatan 2020. Sebanyak 65,7% responden terindikasi adiksi internet dan 28,3% responden dengan aktivitas fisik tingkat rendah. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara adiksi internet dan tingkat aktivitas fisik dengan, p = 0,494. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara adiksi internet dan tingkat aktivitas fisik pada mahasiswa kedokteran angkatan 2018 – 2020 FKIK Unika Atma Jaya. |