Latar Belakang: Pasien stroke membutuhkan penanganan komprehensif sehingga memerlukan perawatan rawat inap di rumah sakit. Lama perawatan rawat inap pasien stroke terkait dengan biaya perawatan kesehatan dan risiko komplikasi. Dengan mempelajari lebih dalam faktor yang berperan terhadap lama perawatan rawat inap pasien stroke, unit perawatan stroke dapat memberikan perawatan yang lebih baik untuk mengurangi lama perawatan dan mencegah komplikasi selama rawat inap.
Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik demografi, komorbiditas, komplikasi, jenis stroke, tingkat keparahan stroke, dan tingkat kesadaran saat masuk dengan lama perawatan rawat inap pasien stroke.
Metode: Penelitian menggunakan desain penelitian cross-sectional terhadap 254 responden di Rumah Sakit Atma Jaya periode 2014-2019. Pengukuran variabel meggunakan data sekunder dari stroke registry. Perawatan >7 hari diartikan sebagai lama rawat yang berkepanjangan. Analisis data menggunakan uji Fisher exact, uji Breslow-Day, uji Mantel Haenzel dan uji regresi logistik.
Hasil: Dari total 254 responden, 65 orang (25.6%) menjalani perawatan rawat inap berkepanjangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa komplikasi (p= 0,000), jenis stroke (p= 0,000), tingkat keparahan stroke (p= 0,000) dan tingkat kesadaran saat masuk (p= 0,000) secara signifikan memiliki hubungan yang bermakna terhadap lama rawat inap pasien stroke Faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap lama rawat inap pasien stroke yaitu jenis stroke (p= 0,000; OR =8,304; 95% CI = 3,326-20,734), komplikasi (p= 0,000; OR =3,869; 95% CI = 1,676-8,935), dan tingkat keparahan stroke (p= 0,002; OR =3,243; 95% CI = 1,540-6.829).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara komplikasi, jenis stroke, tingkat keparahan stroke dan tingkat kesadaran saat masuk terhadap lama perawatan rawat inap pada pasien stroke di rumah sakit atmajaya. Stroke hemoragik, tingkat keparahan berat, dan komplikasi merupakan faktor risiko perawatan rawat inap yang berkepanjangan. |