Cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia, dengan kandungan utama eugenol, yang memiliki beberapa manfaat seperti antibakteri. Eugenol bisa didapatkan melalui metode ekstraksi yang menghasilkan minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas dua metode ekstraksi konvensional, yakni metode destilasi air dan soxhlet, terhadap minyak atsiri dengan membandingkan efek eugenol yang didapatkan melalui uji aktivitas antibakteri. Penelitian menggunakan 200 gram bubuk cengkeh dalam 1000 mL pelarut yang diekstraksi dengan metode destilasi air dan soxhlet. Hasil ekstraksi berupa minyak atsiri yang dilanjutkan uji GC/MS dan uji antibakteri (zona inhibisi) metode Kirby-Bauer menggunakan Escherichia coli tipe ATCC 25922. Hasil data dianalisis menggunakan uji Mann-U-Whitney dan uji korelasi Spearman. Kandungan zat aktif eugenol pada minyak atsiri cengkeh hasil ekstraksi metode destilasi air dan soxhlet adalah sebanyak 60,16% dan 51,17% secara berturut-turut (p = 0,005). Minyak atsiri cengkeh hasil ekstraksi destilasi air menghasilkan zona inhibisi sebesar 12 mm sedangkan soxhlet menghasilkan 11 mm (p = 0,001). Terdapat korelasi antara kandungan zat aktif eugenol dan besar zona inhibisi (r = 0,393; nilai p = 0,107). Metode destilasi air mampu mengekstraksi zat aktif eugenol lebih banyak daripada soxhlet. Walau demikian, efek antibakteri kedua metode tergolong dalam kriteria sedang. |