Anda belum login :: 17 Feb 2025 11:26 WIB
Detail
ArtikelTjiliwoeng (1912-2012)  
Oleh: Maulana, Reza ; Hadi, Mahardika ; Tirta, Ilham ; Mawuntyas, Dini
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: Tempo vol. 41 no. 08 (Apr. 2012), page 76-78.
Topik: Lingkungan Hidup; Pencemaran Lingkungan; Pemukiman; Sumber Daya Alam
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: TT25.227
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: T4
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelKakek Amsir Bin Dulman membuka bisnis penyebrangan di Kali Ciliwung pada suatu masa di Zaman jepang. Rakit bambunya menghubungkan tempat yang kini bernama Cimanggis dan Kelapa Dua, Depok. Ketika sang kakek meninggal, usahanya diteruskan ayah Amsir. Ayahnya lalu mewariskan bisnis itu kepadanya. Akan tiba saatnya bagi Amsir bin Dulman untuk menyerahkan usahanya keluarga itu kepada penerusnya. Usianya sudah 64 tahun, salah satu kakinya pun sudah berada di kuburan. Ia belum menemukan penerus bisnisnya. Namun ia tahu pasti, warisan dari ayahnya itu sudah tak utuh lagi. Ada yang sudah hilang: air bening dan kerajaan ikan di bawah rakitnya.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)