Latar Belakang. Prevalensi sindrom metabolik telah meningkat secara progresif di seluruh dunia. Kurangnya aktivitas fisik merupakan salah satu faktor risiko dari sindrom metabolik. Peran keluarga dapat memengaruhi tingkat aktivitas fisik seseorang. Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan struktur keluarga dan tingkat aktivitas fisik pada mahasiswa prodi kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Metode. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan potong lintang pada 109 responden yang terdiri dari mahasiswa prodi kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Para responden mengisi kuesioner yang terdiri dari data demografik, pertanyaan mengenai kondisi keluarga, pertanyaan mengenai struktur keluarga, dan kuesioner IPAQ. Data yang telah didapat akan dianalisis dengan uji Chi-square untuk mengetahui hubungan antara struktur keluarga dan tingkat aktivitas fisik. Hasil. Terdapat hubungan antara tipe struktur keluarga dan tingkat aktivitas fisik (p= 0,018). Tidak terdapat hubungan antara keberadaan saudara dan tingkat aktivitas fisik (p= 0,304). Terdapat hubungan antara keberadaan kakek atau nenek dan tingkat aktivitas fisik (p= 0,007). Tidak terdapat hubungan antara keberadaan anggota keluarga lain dan tingkat aktivitas fisik (p= 0,481). Kesimpulan. Terdapat hubungan antara struktur keluarga dan tingkat aktivitas fisik pada mahasiswa prodi kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. |