Masyarakat Indonesia Menganut Budaya Kolektivis, Hal Ini Membuat Orang –Orang Di Indonesia Sejak Lahir Hingga Seumur Hidupnya Diintegrasikan Ke Dalam Kelompok Yang Kuat, Dan Sering Dijumpainya Seperti Keluarga Besar. Pada Budaya Kolektivis Orang – Orang Sangat Memperhitungkan Perkataan Atau Komentar Dari Orang Lain, Terutama Dengan Orang – Orang Yang Dekat Dengannya. Hal Ini Membuat Body Shaming Dari Keluarga Dapat Mempengaruhi Dan Memberikan Dampak Negative Pada Perempuan Emerging Adulthood, Terutama Pada Fase Ini Komentar – Komentar Mengenai Penampilan Fisiknya Dari Lingkungan Sekitar Memiliki Peran Yang Kuat Dalam Membentuk Persepsi Tubuhnya. Komentar – Komentar Negatif Mengenai Tubuh Yang Diberikan Oleh Keluarga Tersebut Dapat Membuat Seseorang Memiliki Perasaan Insecurity. Tujuan Dari Penelitian Ini Adalah Ingin Mengetahui Perasaan Insecurity Yang Dirasakan Oleh Perempuan Emerging Adulthood Yang Mendapatkan Body Shaming. Penelitian Ini Menggunakan Penelitian Kualitatif, Dengan Jenis Penelitian Deskriptif. Teknik Penelitian Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah Purposive Sampling. Jumlah Partisipan Pada Penelitian Ini Adalah Empat Orang Perempuan Pada Masa Emerging Adulthood, Yaitu Berusia 18 – 25 Tahun. Keempat Partisipan Penah Mengalami Body Shaming Dari Keluarga Yang Membuat Mereka Merasa Insecurity. Hasil Dari Penelitian Ini Menunjukkan Bahwa Body Shaming Yang Dilakukan Oleh Keluarga Membuat Partisipan Merasa Belum Memiliki Citra Tubuh Yang Ideal Sesuai Dengan Pandangan Keluarga, Karena Mendapatkan Body Shaming. Body Shaming Yang Dilakukan Oleh Keluarga Membuat Partisipan Memiliki Perasaan Insecurity Karena Tidak Memiliki Citra Tubuh Sesuai Dengan Pandangan Keluarga. Perasaan Insecurity Yang Dialami Semua Partisipan Adalah Tertekan, Tidak Percaya Diri Dan Tidak Nyaman. Perasaan Insecurity Tersebut Memiliki Dampak Bagi Kehidupan Sosialnya Dan Bagi Diri Sendiri. Dampak Dari Perasaan Insecurity Bagi Diri Sendiri Yaitu Self – Shame Dan Body Dissatisfaction. |