| Bank adalah lembaga yang dibentuk untuk melakukan transaksi simpan pinjam dan bank juga harus menjaga kredibilitasnya agar selalu dipercaya oleh nasabah untuk menyimpan uangnya disana, namun tetap saja ada beberapa pihak yang menyalahgunakan jabatannya demi keuntungan pribadi dan mengesampingkan prinsip perbankan itu sendiri. Salah satu contoh kasus yang penulis temukan pada tahun 2020 adalah kasus dari kepala cabang Bank Maybank yang menggelapkan uang dalam tabungan seorang gamers e-sport yaitu Winda Lunardi atau yang sering dikenal dengan Winda Earl. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normative, penulis mengetahui bahwa adanya pelanggaran yang dilakukan oleh oknum dari Bank Maybank berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Korban meminta pertanggungjawaban terhadap pihak bank, sesuai dengan udang-undang yang berlaku yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan bank juga harus memberikan pertanggungjawaban karena itu merupakan kewajiban pelaku usaha dan telah melakukan kesalahan berdasarkan UUPK Pasal 7 huruf (f). pada penelitian ini, penulis juga menganalisa aturan yang digunakan yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen sebagai acuan untuk menulis skripsi ini, penulis juga berharap adanya pertanggungjawaban yang diberikan oleh pihak Bank Maybank terhadap korban, untuk tetap menjaga kredibilitas dari bank tersebut dan menjaga kepercayaan nasabah untuk tetap menyimpan uang di bank tersebut. |