Anda belum login :: 27 Nov 2024 09:55 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Perkembangan Kerjasama Internasional dan Lembaga Internasional
Oleh:
[s.n]
Jenis:
Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi:
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerjasama International no. 4 (2011)
,
page 157-174.
Topik:
Krisis Utang Kawasan Euro
;
Financial Safety Net (FSN)
;
Stabilitas Ekonomi dan Keuangan
;
ASEAN+3
;
Flexible Credit Line (FCL) dan Precautionary Credit Line (PCL)
;
Pertumbuhan Ekonomi
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
PP28.6
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Dampak krisis utang Kawasan Euro dan upaya mitigasi dampaknya pada pertumbuhan dan stabilitas ekonomi dunia menjadi fokus pembahasan berbagai fora kerjasama regional dan multilateral. Di tataran regional, bank sentral dan otoritas moneter di kawasan EMEAP terus berupaya untuk melakukan penguatan financial safety net (FSN) guna mengantisipasi potensi risiko pembalikan arus modal yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan keuangan di kawasan. Masih di kawasan, pada triwulan keempat 2011, negara-negara ASEAN+3 (ASEAN dan China, Jepang, dan Korea) memfokuskan implementasi kerjasam keuangannya pada upaya peningkatan daya tahan kawasan melalui intensifikasi pengembangan unit surveillance independen, pembentukan mekanisme pencegahan krisis, dan pencarian area kerjasama baru. Pembentukan crisis prevention facility di bawah kerjasama ASEAN+3 ini melengkapi faslitas resolusi krisis IMF yang telah hadir lebih dulu. Atas mandat yang diberikan oleh kerjasama multilateral G-20, IMF sendiri tengah melakukan review efektivitas fasilitas IMF dalam membantu negara anggota menghadapi krisis, khususnya instrumen Flexible Credit Line (FCL) dan Precautionary Credit Line (PCL). Secara umum, FCL dan PCL berhasil mencapai tujuannya sebagai jaminan bagi negara anggota IMF dalam memitigasi risiko sistemik, termasuk risiko volatilitas nilai tukar. Namun, sebagaimana pengalaman beberapa negara penerima, penggunaan FCL dan PCL perlu ditingkatkan efektivitasnya terutama terkait pengikisan stigma IMF dan subyektivitas saat aplikasi penarikan. Sementara itu, untuk memitigasi krisis utang Kawasan Euro pada pertumbuhan ekonomi dunia, negara-negara yang tergabung dalam kerjasama G-20 sepakat untuk mengambil langkah-langkah secara lebih nyata untuk memulihkan kepercayaan, stabilitas keuangan, dan pertumbuhan perekonomian. Seluruh anggota bertekad untuk melaksanakan reformasi struktural guna meningkatkan potensi pertumbuhan dan menciptakan lapangan kerja, serta menerapkan kebijakan moneter dalam rangka menjaga stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.03125 second(s)