Saat kita merdeka sesungguhnya bukan hanya kekuataan senjata yang berperan, melainkan juga bagaimana para pendiri bangsa membagikan narasi tentang Indonesia harus merdeka. Saat Amerika Serikat menjadi penguasa global, sesungguhnya yang bekerja adalah sebuah cerita tentang negara itu yang harus maju dibandingkan dengan negara lain.
Narasi atau cerita ternyata menjadi bahan bakar yang mampu menggerakkan orang dan organisasi. Mereka tergerak untuk berjalan, berinovasi, dan mengambil langkah yang bisa membuat mereka mencapai cita-cita. Oleh karena itu, saat Amerika Serikat kini tengah centang perenang di dalam negeri, salah satu kritik yang muncul ialah mereka tidak memiliki narasi sebagai negara besar. Mereka lebih disibukkan masalah di dalam negeri.
Inisiator dan angel investor #StartupLokal Community, Nuniek Tirta Sari, bersama keluarga memutuskan pindah tempat tinggal ke Bali pada pertengahan Agustus 2021. Melalui akun Instagram pribadinya, dia kerap mengunggah postingan mengenai gambar tempat tinggalnya dan beraktivitas harian dengan latar lanskap alam Bali. Saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (2/9/2021), dia bercerita bahwa dirinya mengalami perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. ”Kalau di Jakarta, sarapan saja mungkin di kamar, langsung buru-buru bekerja. Kalau sekarang, kami bangun pagi lalu berolahraga keliling kompleks vila, bisa sarapan bersama anak-anak, dan setelah itu beraktivitas kerja atau sekolah,” ujarnya. JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengajukan penyertaan modal negara atau PMN tahun anggaran 2022 masing-masing Rp 7 triliun dan Rp 2 triliun untuk memperkuat modal inti. Tanpa PMN, peringkat BNI bisa turun dan BTN tidak akan optimal dalam mendukung program perumahan rakyat. Hal itu mengemuka dalam rapat dengar pendapat jajaran direksi BNI dan BTN dengan Komisi VI DPR yang disiarkan secara virtual di Jakarta, Kamis (9/9/2021). Hadir dalam kesempatan itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dan Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo.
Spektrum frekuensi untuk komunikasi nirkabel/radio adalah sumber daya alam yang terbatas yang banyak pengaplikasiannya. Interferensi yang mengganggu dapat terjadi jika semua orang, menggunakan frekuensi radio semaunya. Oleh sebab itu badan internasional International Telecommunication Union – Radio (ITU-R) memberikan frekuensi yang bebas digunakan yakni sekitar 2,4 GHz. Peralatan nirkabel yang menggunakan frekuensi ini adalah access point (AP) pada jaringan Wi-Fi, Mikrofon Nirkabel. Kamera Nirkabel/ Nirkabel, dll. Standard IEEE 802.11 yang digunakan oleh AP mempunyai rentang frekuensi 2400-2484 MHz dengan mode transmisi Direct Sequence Spread Spectrum(DSSS). Adapun kamera nirkabel bekerja pada frekuensi sekitar 2400 Mhz. Interferensi dapat terjadi apabila kedua sistem tersebut bekerja pada frekuensi yang sama atau berdekatan. Gangguan interferensi yang dialami oleh link pengiriman hasil tangkapan kamera ke peladen atau alat rekan video, dapat terjadi dalam suatu lokasi dimana juga terdapat jaringan Wi-Fi. Makalah ini membahas pengaruh interferensi yang terjadi, dengan meninjau jumlah AP dari Wi-Fi sebagai sumber sinyal Interferer terhadap link kamera nirkabel sebagai Victim dengan pendekatan simulasi menggunakan Spectrum Engineering Advance Monte-Carlo Analysis Tool (SEAMCAT). |